Heboh 'Kiamat' Bensin Premium di 2022, Tunggu Restu Jokowi?

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Selasa, 21/12/2021 09:25 WIB
Foto: Infografis/Harga Premium/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah kembali merencanakan penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin RON 88 atau dikenal dengan merek Premium pada 2022 mendatang.

Menurut informasi yang diterima CNBC Indonesia, pengumuman resmi penghapusan bensin Premium ini tinggal menunggu persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan disahkannya Peraturan Presiden (Perpres) baru terkait hal ini.

"Premium tahun depan sudah tidak ada. Tunggu Perpres keluar," ungkap sumber CNBC Indonesia, dikutip Senin (20/12/2021).


Sementara itu, saat dikonfirmasikan kepada PT Pertamina (Persero) selaku badan usaha yang diberikan penugasan menyalurkan bensin Premium, perseroan menuturkan menyerahkan sepenuhnya keputusan rencana penghapusan bensin Premium ini kepada pemerintah karena ini merupakan kewenangan pemerintah.

"Ini kewenangannya ada di pemerintah," ungkap Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subhodling Commercial & Trading Pertamina, Irto Ginting kepada CNBC Indonesia.

Isu penghapusan bensin Premium ini memang bukan kali pertama mencuat, sejak beberapa tahun lalu pemerintah juga memang tengah mewacanakan menghapuskan bensin Premium ini, namun hingga kini belum terealisasi.

Pada Agustus lalu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga mengakui bahwa bensin Premium mulai dikurangi dan dihapus pelan-pelan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Masyarakat pun didorong untuk mengkonsumsi BBM dengan RON yang lebih tinggi guna menekan emisi gas rumah kaca.

Menurutnya, banyak negara sudah meninggalkan Premium, dan hanya tersisa empat negara yang masih mengkonsumsi Premium, salah satunya Indonesia.

"Outlet penjualan Premium dikurangi pelan-pelan, terutama saat pandemi, crude jatuh, substitusi dengan Pertalite, tujuannya perbaiki kualitas BBM dan kurangi emisi gas rumah kaca karena kita masih masuk empat negara yang gunakan Premium," ungkap Arifin dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (26/08/2021).

Dia mengatakan, ke depan Indonesia harus beralih menuju energi bersih karena Indonesia bahkan sudah tertinggal dari Vietnam yang sudah menggunakan BBM berstandar Euro 4 dan akan masuk ke standar Euro 5, sementara Indonesia masih berstandar Euro 2.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Masih Akan Tingkatkan Pasokan BBM 5 Tahun Ke Depan

Pages