
Pertamina Buka Suara soal Bensin Premium Mulai Ditinggalkan

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat serapan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) untuk bensin dengan nilai oktan (RON) 88 atau Premium sampai Juli 2021 masih sangat rendah.
Berdasarkan data BPH Migas, penyerapan bensin Premium selama Januari-Juli 2021 baru mencapai 2,71 juta kilo liter (kl) atau hanya 27,18% dari kuota tahun ini sebesar 10 juta kl.
Lantas, apa yang menyebabkan serapan Premium masih rendah? PT Pertamina (Persero) pun angkat suara mengenai hal ini.
Putut Andriatno, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Trading & Commerce Pertamina, mengatakan bahwa penyebab dari rendahnya serapan Premium saat ini adalah karena kesadaran masyarakat yang semakin baik pada penggunaan BBM yang berkualitas, sesuai dengan spesifikasi kendaraannya.
"Saat ini masyarakat sudah mulai sadar dan menggunakan BBM berkualitas atau BBM yang sesuai dengan spec (spesifikasi) kendaraannya," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/08/2021).
Selain karena kesadaran masyarakat yang semakin baik, menurutnya penurunan konsumsi ini juga merupakan akibat dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah dalam rangka menekan penyebaran pandemi Covid-19.
"Salah satunya (karena imbas PPKM) karena total gasoline selama PPKM turun di kisaran 10%," paparnya saat ditanya apakah ada pengaruh dari penerapan PPKM.
Putut menjelaskan, demi mendorong masyarakat untuk beralih dari Premium, Pertamina terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan bensin dengan nilai oktan lebih tinggi dan juga memberikan diskon bensin dengan nilai oktan lebih tinggi seperti Pertalite.
Upaya ini menurutnya kemungkinan juga berpengaruh pada turunnya konsumsi Premium oleh masyarakat.
"Pertamina juga terus mengedukasi dan memberikan benefit tambahan kepada masyarakat untuk menggunakan BBM berkualitas, yang mungkin mempengaruhi juga konsumsi JBKP Premium," jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, meski Pertamina mendorong masyarakat untuk beralih dari Premium ke BBM yang lebih ramah lingkungan, namun selama masih mendapatkan penugasan dari pemerintah, maka Pertamina akan terus menyalurkan Premium.
"Premium merupakan jenis bahan bakar penugasan, selama pemerintah masih menugaskan pertamina menyalurkan, maka tugas kami menyalurkan produk tersebut," tegasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteri ESDM Akui Bensin Premium Dihapus Pelan-Pelan