Internasional

Omicron Menggila, Covid London hingga New York 'Meledak'

sef, CNBC Indonesia
21 December 2021 06:33
A coronavirus warning sign is displayed outside St. Paul's Cathedral, in the City of London financial district of London, Friday, Jan. 22, 2021, during England's third national lockdown since the coronavirus outbreak began. The U.K. is under an indefinite national lockdown to curb the spread of the new variant, with nonessential shops, gyms and hairdressers closed, most people working from home and schools largely offering remote learning. (AP Photo/Matt Dunham)
Foto: AP/Matt Dunham

Jakarta, CNBC Indonesia - Omicron kini mendorong kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah negara di belahan dunia. Yang paling terlihat adalah Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Di Inggris, mengutip BBC, berdasarkan data Minggu (19/12/2021) 10.000 kasus baru Omicron ditemukan di sana. Total setidaknya ada 25.000 lebih kasus ditemukan menurut data UK Helt Security Agency (UKHSA), sebagaimana diwartakan Reuters.

Bahkan tujuh orang kini diyakini meninggal karena Omicron, meski data masih diteliti lebih lanjut. Padahal sebelumnya di awal pekan lalu, pemerintah juga mengumumkan satu kasus kematian.

Wilayah yang paling parah diserang Omicron adalah London. Kota itu kini bahkan berstatus "insiden basar" karena Omicron.

Insiden besar didefinisikan sebagai peristiwa dengan berbagai konsekuensi serius yang memerlukan pengaturan khusus. Ini bertujuan untuk membantu pihak berwenang saling mendukung guna mengurangi gangguan layanan di kota.

"Lonjakan kasus varian Omicron di seluruh ibu kota kami sangat mengkhawatirkan, jadi kami sekali lagi menyatakan insiden besar karena ancaman Covid-19 di kota kami," kata Wali Kota London Sadiq Khan, dikutip AFP.

Ini merupakan kedua kalinya status "insiden besar" diberlakukan setelah 8 Januari. Namun aturan ditarik sebulan kemudian setelah kasus menurun.

Secara general, lebih dari 65.000 kasus Covid-19 baru dikonfirmasi di London selama tujuh hari terakhir pekan kemarin. Sebanyak 26.418 kasus dilaporkan dalam 24 jam terakhir, jumlah tertinggi sejak awal pandemi.

"Benar bahwa lembaga-lembaga kunci di London kini tengah bekerja sama secara erat untuk meminimalkan dampak, termasuk membantu melindungi program vaksinasi penting," tambahnya lagi.

Terbaru, Senin (20/12/2021), semua perayaan Natal di London dibatalkan pemerintah kota. Sadiq mengatakan mäsk mengecewakan, tapi hal ini harus diambil untuk mengurangi penyebaran virus.

Inggris sendiri telah mencatat rekor kasus tiga hari berturut-turut pekan lalu. Negara itu menaikkan level "PPKM" menjadi level 4, mendorong pengenalan peraturan baru dan laporan penguncian lain di jalan.

Sabtu, Inggris mencatat 90.418 kasus baru, rekor sepanjang pandemi. Saat ini ada total 11,4 juta kasus dengan 147 ribu lebih kematian sejak Covid-19 menyerang.

Kenaikan yang sama juga terjadi di AS, khususnya kota New York. Kasus Omicron melonjak cepat mencapai dalam hitungan minggu.

Hal ini ditegaskan Wali Kota Bill de Blasio pada Senin, sebagaimana dikutip CNBC International. Kasus baru diyakini akan makin meningkat dalam beberapa pekan ke depan.

"Ini akan menjadi beberapa minggu yang sangat menantang," katanya.

Jumlah kasus harian rata-rata di New York naiv lebih dari dua kali lipat selama pekan yang berakhir Jumat,17 Desember. New York melaporkan rata-rata tujuh hari lebih dari 7.200 kasus per hari, naik dari sekitar 3.200 minggu sebelumnya, meningkat 127%.

"Kita akan melihat peningkatan yang sangat cepat dalam kasus-kasus, kita akan melihat banyak warga New York yang terkena dampak omicron," kata De Blasio.

Namun ia menegaskan sejauh ini kasus masih menunjukkan gejala ringan. Meski demikian ahli epidemiologi meminta waspada, karena penyebarannya yang repat bisa menyebabkan lonjakan besar dalam rawat inap dan kematian Covid-19, serta membebani sistem perawatan kesehatan.

Hampir 80% penduduk Kota New York telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sementara 71% populasi telah divaksinasi lengkap. Pemerintah kini menggenjot tes Covid-19 massal dan mengkampanyekan booster vaksin.

Sebelumnya badan pengendalian penyakit CDC AS mengatakan Omicron menyumbang 13% dari total kasus di New York dan New Jersey. Secara nasional, Omicron menyumbang 3%.

Kasus baru AS, sempat melejit 163.707, Sabtu. Saat ini ada total 51,6 juta kasus Covid-19 di negara itu sejak pandemi mewabah dengan 826 ribu lebih kematian.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah Delta, Omicron 'Penguasa' Pandemi di London

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular