Bensin Premium Mau Dihapus, Impornya Nyatanya Juga Sudah Drop

Lidya Julita S., CNBC Indonesia
Senin, 20/12/2021 14:35 WIB
Foto: Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah untuk menghapuskan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium atau dengan nilai oktan 88 (RON 88) kembali mengemuka.

Menurut sumber CNBC Indonesia di lingkungan pemerintahan, rencana penghapusan bensin Premium ini akan dilakukan pada 2022 dan tinggal menunggu persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres).

"Premium tahun depan sudah tidak ada. Tunggu Perpres keluar," ungkap sumber CNBC Indonesia, dikutip Senin (20/12/2021).


Rencana ini kembali menguak seiring dengan terus menurunnya konsumsi dan impor bensin Premium.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor bensin dengan nilai oktan di bawah 90 atau Premium selama Januari-November 2021 tercatat sebesar 5,19 juta ton atau turun 21,57% dibandingkan periode yang sama pada 2020 yang tercatat mencapai 6,62 juta ton.

Sementara untuk impor Premium pada November 2021 tercatat sebesar 379,76 ribu ton atau turun 41,37% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020.

Namun dari sisi nilai, karena dipicu kenaikan harga minyak, nilai impor bensin Premium pada Januari-November 2021 ini tercatat mencapai US$ 3,33 miliar atau naik 28,78% dibandingkan periode yang sama 2020 yang sebesar US$ 2,58 miliar.

Sementara untuk nilai impor pada November 2021 tercatat sebesar US$ 310,25 juta atau naik 25,14% dibandingkan periode yang sama 2020.

Penurunan volume impor bensin Premium ini memang terlihat dari konsumsi bensin Premium di masyarakat yang semakin rendah.

Berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), penyerapan bensin Premium selama Januari hingga November 2021 sebesar 3,41 juta kilo liter (kl) atau hanya sekitar 34,15% dari kuota Premium pada tahun ini sebesar 10 juta kl.

Adapun proyeksi sampai akhir tahun diperkirakan hanya bertambah sekitar 248 kl. Dengan demikian proyeksi konsumsi bensin Premium oleh masyarakat sepanjang tahun ini juga diproyeksi hanya sekitar 34,15% dari kuota 10 juta kl tahun ini.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil: RI Alihkan Impor BBM Dari Singapura ke AS-Timur Tengah