
Jreng.. Muncul Lagi Isu Premium Dihapus di 2022, Serius?

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah beberapa kali ada isu bahwa Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin RON 88 alias Premium akan dihapus, namun kini muncul lagi isu serupa.
Sumber CNBC Indonesia di lingkungan pemerintahan yang mengetahui informasi ini menyebutkan bahwa pemerintah merencanakan menghapus bensin Premium mulai 2022. Pengumuman resmi tinggal menunggu disahkannya Peraturan Presiden (Perpres) mengenai hal ini.
"Premium tahun depan sudah tidak ada. Tunggu Perpres keluar," ungkap sumber CNBC Indonesia, dikutip Senin (20/12/2021).
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) menuturkan menyerahkan sepenuhnya keputusan rencana penghapusan bensin Premium ini kepada pemerintah karena ini merupakan kewenangan pemerintah.
"Ini kewenangannya ada di pemerintah," ungkap Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subhodling Commercial & Trading Pertamina, Irto Ginting kepada CNBC Indonesia.
Sebelumnya, pada Agustus lalu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga mengakui bahwa bensin Premium mulai dikurangi dan dihapus pelan-pelan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Masyarakat pun didorong untuk mengkonsumsi BBM dengan RON yang lebih tinggi guna menekan emisi gas rumah kaca.
Menurutnya, banyak negara sudah meninggalkan Premium, dan hanya tersisa empat negara yang masih mengkonsumsi Premium, salah satunya Indonesia.
"Outlet penjualan Premium dikurangi pelan-pelan, terutama saat pandemi, crude jatuh, substitusi dengan Pertalite, tujuannya perbaiki kualitas BBM dan kurangi emisi gas rumah kaca karena kita masih masuk empat negara yang gunakan Premium," ungkap Arifin dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (26/08/2021).
Dia mengatakan, ke depan Indonesia harus beralih menuju energi bersih karena Indonesia bahkan sudah tertinggal dari Vietnam yang sudah menggunakan BBM berstandar Euro 4 dan akan masuk ke standar Euro 5, sementara Indonesia masih berstandar Euro 2.
Begitu juga dengan pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ahok menilai, mestinya bensin Premium yang selama ini juga masih diberikan kompensasi ke pemerintah, sebaiknya digeser ke Pertalite (RON 90) karena lebih ramah lingkungan.
Dia menjelaskan, saat ini masyarakat sudah mulai beralih dari konsumsi bensin jenis Premium ke Pertalite. Dia menyebut, 80% penjualan BBM saat ini adalah Pertalite.
Namun, dia pun juga menilai agar subsidi BBM sebaiknya diberikan langsung ke rakyat, bukan ke komoditas atau BBM-nya.
Lebih lanjut Ahok mengatakan, jika pemerintah bisa memberikan subsidi langsung kepada rakyat, maka ke depan dimungkinkan RI hanya akan menjual bensin jenis Pertamax dan Pertamax Turbo. Dengan demikian, tidak terjadi lagi pencemaran lingkungan akibat konsumsi BBM kualitas rendah.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Blak-blakan Menteri ESDM RI Kurangi BBM Premium
