Internasional

Covid Meledak Lagi, Eropa 'Lockdown' Berjamaah!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
20 December 2021 07:40
Kincir Angin di Amsterdam, Belanda pada 1 Maret 2017 (REUTERS/Michael Kooren)
Foto: Kincir Angin di Amsterdam, Belanda pada 1 Maret 2017 (REUTERS/Michael Kooren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa negara di Eropa memutuskan untuk memperketat kembali langkah-langkah penguncian Covid-19. Kebijakan ini diambil seiring dengan naiknya angka kasus Covid-19 dan juga kekhawatiran setelah masuknya Varian Omicron di benua itu.

Mulai Minggu, (19/12/2021), Belanda memutuskan untuk melakukan penguncian (lockdown). Negeri Oranye itu menutup sekolah dan universitas hingga 9 Januari dan seluruh toko bahan-bahan non esensial, bar, dan restoran hingga 14 Januari mendatang.

Penguncian ini juga menyisir kediaman warga. Penduduk hanya akan diizinkan memiliki dua pengunjung per hari, kecuali untuk Natal dan Tahun Baru di mana pengunjung dalam rumah diizinkan maksimal empat orang.

"Langkah itu tidak dapat dihindari karena gelombang kelima yang disebabkan oleh varian omicron yang menimpa kita," ujar Perdana Menteri Mark Rutte dikutip CNBC International, Senin (20/12/2021).

Bukan hanya Belanda, negara lainnya seperti Prancis, Siprus, Irlandia, Denmark, dan Austria juga memperketat pembatasan sosial. Paris membatalkan kembang api Malam Tahun Baru. Denmark telah menutup teater, gedung konser, taman hiburan, dan museum.

Sementara Irlandia memberlakukan jam malam. PM Michael Martin mengatakan bahwa pembatasan baru ini sangatlah diperlukan diperlukan untuk melindungi kehidupan dan mata pencaharian dari virus yang bangkit kembali.

"Semua ini tidak mudah," kata Martin. "Kami semua lelah dengan Covid dan pembatasan yang diperlukan. Liku-liku, kekecewaan dan frustrasi mengambil korban berat pada semua orang. Tapi itulah kenyataan yang kita hadapi."

Di Inggris, pemerintah telah menerapkan kembali "PPKM" level 4. Sejumlah aturan diterapkan termasuk persyaratan masker untuk dipakai di dalam ruangan dan memerintahkan warga untuk menunjukkan bukti vaksinasi atau tes virus corona negatif terbaru.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan akhir pekan lalu bahwa Varian Omicron telah terdeteksi di 89 negara, salah satunya adalah Indonesia. WHO mengatakan kasus varian ini berlipat ganda setiap 1,5 hingga 3 hari dengan mulai ditemukannya kasus komunitas baru.

"Pertanyaan utama tentang omicron tetap tidak terjawab, termasuk seberapa efektif vaksin Covid-19 yang ada melawannya dan apakah varian tersebut menyebabkan penyakit parah pada banyak individu yang terinfeksi," catat WHO.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa Panas! Belanda Rusuh, Bentrok Pecah di Belgia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular