Disinggung Jokowi, Akhirnya Pertamina Teken Kontrak EPC TPPI

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Rabu, 15/12/2021 10:20 WIB
Foto: Jokowi: Kilang TPPI Harus Selesai dalam 3 Tahun (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada pertengahan November 2021 lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meluapkan kekesalannya kepada PT Pertamina (Persero), salah satunya karena lambannya pembangunan kilang, seperti kilang minyak baru di Tuban, Jawa Timur, dan juga kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Jawa Timur.

Terkait kilang TPPI, Jokowi mengungkapkan kekesalannya karena sejak dirinya diangkat menjadi Presiden kali pertama pada 2014, proyek pengembangan kilang TPPI sudah dicanangkan. Namun sampai saat ini belum juga terlihat pembangunannya.

"..TPPI juga sama, investasinya US$ 3,8 miliar. Juga bertahun-tahun ini sudah sebelum kita ada, kemudian ada masalah, belum jalan-jalan juga," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada komisaris dan direksi Pertamina, Selasa, 16 November 2021 di Istana Negara, Jakarta.


Sebulan setelah disorot Jokowi, PT Pertamina (Persero) akhirnya kini menandatangani kontrak pekerjaan dasar pembangunan fasilitas produksi olefin dan aromatik di Kawasan TPPI, Kabupaten Tuban Jawa Timur.

Foto: foto/ penandatanganan kontrak pekerjaan pembuatan Basic Engineering Design Package (BEDP), Front End Engineering Design (FEED) And Engineering, Procurement & Construction (EPC) Scope Of Work untuk Olefin Complex PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) (10/12). Doc PT Kilang Pertamina Internasional
foto/ penandatanganan kontrak pekerjaan pembuatan Basic Engineering Design Package (BEDP), Front End Engineering Design (FEED) And Engineering, Procurement & Construction (EPC) Scope Of Work untuk Olefin Complex PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) (10/12). Doc PT Kilang Pertamina Internasional

Melalui PT Kilang Pertamina Internasional, Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, KPI menandatangani kontrak pekerjaan pembuatan Basic Engineering Design Package (BEDP), Front End Engineering Design (FEED) and Engineering, Procurement & Construction (EPC) Scope Of Work untuk Olefin Complex PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), pada Jumat (10/12/2021).

Corporate Secretary PT KPI Ifki Sukarya menjelaskan proses tender pembuatan BEDP, FEED dan EPC untuk kompleks olefin kilang TPPI ini dilaksanakan menggunakan strategi Design Build Competition (DBC) sesuai dengan ketentuan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Proyek Kilang Pengolahan dan/atau Petrokimia No. A05-001/V10200/2020 tanggal 18 Februari 2020 dan dokumen pengadaan yang telah disampaikan pada tahap tender.

"Durasi pelaksanaan kontrak DBC adalah 270 hari kalender. Sesuai strategi DBC, setelah nantinya kedua kontraktor menyelesaikan pekerjaan lingkup kontrak DBC, kemudian akan dilanjutkan berkompetisi untuk pemenang pelaksana lingkup EPC," jelas Ifki.

Untuk pelaksana proyek, PT KPI bekerja sama dengan dua pihak yakni untuk kerja sama operasi dengan HRES (Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri, PT Enviromate Technology International And Saipem S.p.A) dan dengan Konsorsium TTTS (Technip Italy S.p.A, PT Technip Indonesia, PT Tripatra Engineers And Constructors, Samsung Engineering Co. Ltd).

Proyek Olefin Complex Development Project TPPI Tuban merupakan proyek yang akan dibangun di lingkungan PT Kilang Pertamina Internasional dan terdiri dari unit naphta cracker, LDPE, HDPE/LLDPE dan PP/HIPP.

TPPI saat ini tengah memproses pembangunan fasilitas produksi olefin dan aromatik atau dikenal dengan Olefin Complex Development Project (OCDP) di kawasan kilang TPPI, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Di TPPI terdapat dua proyek pengembangan dan pembangunan yang saat ini sedang dilaksanakan Pertamina. Pertama, proyek revamping aromatic yang akan meningkatkan produksi petrokimia berupa paraxylene dari 600 ribu ton menjadi 780 ribu ton per tahun dan ditargetkan selesai pada 2022.

Kedua, proyek new olefin yang mencakup pembangunan naphtha cracker, termasuk unit-unit hilir dengan produk polyethylene (PE) sebesar 1 juta ton per tahun dan polypropylene (PP) 600 ribu ton per tahun yang ditargetkan selesai pada 2024.

"Melalui Subholding Refinery & Petrochemical mengundang secara terbuka perusahaan kelas dunia yang berpengalaman dalam pembangunan olefin dan petrokimia untuk menjadi mitra strategis dalam mewujudkan fasilitas produksi olefin dan aromatik di Tanah Air," pungkas Ifki.

Sebelumnya, di hadapan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Jokowi bercerita bahwa saat itu ia sampai membentak Dirut Pertamina sebelumnya karena lelet melakukan eksekusi.

Padahal, menurut Jokowi, jika TPPI sudah berhasil dibangun, akan menjadi solusi bagi Indonesia untuk mensubstitusi barang-barang impor, sehingga neraca transaksi Indonesia tidak membengkak.

"Sehingga waktu Bu Dirut, saya ke sana yang terakhir, Bu Dirut cerita itu ya saya bentak itu karena memang benar, diceritain hal yang sama gitu lho," ungkapnya.

"Saya nggak mau dengar cerita itu lagi, saya sudah dengar dari cerita dirut-dirut sebelumnya. Saya blak-blakan, memang biasa," kata Jokowi lagi.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Masih Akan Tingkatkan Pasokan BBM 5 Tahun Ke Depan