
PLN, Alirkan Energi Pemulihan Pandemi

Salah satu bentuk peran PLN dalam nation building adalah terkait dengan mendorong energi hijau dalam bauran energi nasional (energy mix). Momentum pandemi dimanfaatkan oleh pemimpin negara dunia untuk mengurangi penggunaan energi fosil.
Tuntutan serta urgensi untuk beralih dari energi fosil ke sumber energi terbarukan semakin digaungkan dalam forum Conference of Participant (COP) ke-26 di Glasgow, Inggris yang berakhir pertengahan November lalu.
Perubahan iklim dinilai kian tak terelakkan sementara pengurangan emisi belum menunjukkan dampak signifikan. Di tengah situasi demikian, PLN menyiapkan strategi untuk meningkatkan bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dari 12,56% akhir tahun ini menjadi 23% di 2025.
Ada tiga strategi utama yang ditempuh. Pertama, pengembangan pembangkit listrik berbasis supply and demand. PLN akan memetakan potensi ketersediaan energi di berbagai wilayah dengan memperhatikan aspek keekonomian, keandalan, ketahanan energi dan keberlanjutan.
Strategi yang kedua lebih menitikberatkan pada pengembangan pembangkit pada daerah yang selama ini mengalami defisit, maupun daerah yang sangat bergantung pada BBM impor sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Lewat strategi yang kedua ini PLN berupaya meningkatkan aksesibilitas listrik di pelosok negeri serta membantu negara untuk tidak bergantung pada impor migas yang membuat neraca dagang serta transaksi berjalan tekor, yang memicu depresiasi nilai tukar rupiah.
Strategi ketiga dilakukan melalui sistem kelistrikan dengan reserve margin yang besar dengan mempertimbangkan aspek harmonisasi kebutuhan dan pasokan. Lebih kongkritnya, PLN akan menghentikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara secara bertahap.
Hingga tahun lalu kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional mencapai 63,3 GW dan masih didominasi pembangkit berbahan bakar fosil. Ke depan, bakal ada tambahan pembangkit baru sebesar 40,6 GW dengan porsi EBT mencapai 20,9 GW atau setara dengan 51,6% di tahun 2030.
Melihat peran strategis PLN dalam mendorong penyehatan ekonomi dari krisis serta membangun negara menjadi lebih sustainable, PT Perusahaan Listrik Negara terpilih menjadi pemenang penghargaan The Best State-Owned Enterprise in Nation Building 2021 di ajang CNBC Indonesia Awards, mengalahkan BUMN lain.
PLN meraih skor 96 (dari skal 1-100). Untuk mencapai penilaian tersebut, Tim Riset CNBC Indonesia melakukan kajian dan analisis terhadap BUMN yang memenuhi kriteria, terutama dari aspek urgensitas peran mereka dalam membantu pemulihan pandemi.
Proses penilaian dilakukan pada November melalui riset kualitatif berbasis data sekunder dari publikasi resmi perseroan, data pemerintah, dan media monitoring terhadap 10 media utama nasional.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)[Gambas:Video CNBC]