Panas Lagi! Eropa Warning Rusia, Siap-siap Gas Jadi Korban
Jakarta, CNBC Indonesia - Eropa kembali menegaskan posisinya mengenai pipa gas Nord Stream Line 2. Kali ini, Jerman, yang merupakan poin tujuan pipa gas itu, menyebut bahwa aktivasi pipa ini tidak akan dilakukan segera.
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menyebut bahwa aktivasi pipa gas antara Rusia dan Jerman itu tidak akan terwujud bila Moskow terus melakukan invasi di wilayah Ukraina. Berlin juga menegaskan Benua Biru masih berkomitmen penuh untuk mengoptimalkan Ukraina sebagai negara transit gas dari Rusia ke Eropa.
"Jika terjadi eskalasi lebih lanjut, pipa gas ini tidak dapat beroperasi," kata Baerbock kepada stasiun televisi Jerman ZDF, Senin (13/12/2021).
Ucapan ini menegaskan uja pernyataan Kanselir baru Jerman, Olaf Scholz, dalam kunjungannya ke Polandia. Scholz menyebut akan ada konsekuensi serius dari Eropa bila Kremlin terus melanggar wilayah Ukraina.
Nord Stream 2 yang bernilai US$ 12 miliar sebelumnya dicetuskan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan pendahulu Scholz, Angela Merkel. Keduanya sepakat untuk membangun pipa gas sepanjang 1.200km yang membentang di Laut Baltik itu.
Namun akhir-akhir ini Jerman dan sekutu Eropanya mengkritik dan menghambat proses operasional pipa ini. Beberapa negara khawatir pipa ini menjadi titik ketergantungan energi Benua Biru kepada Rusia.
Selain itu, Ukraina, yang saat ini merupakan negara transit gas Rusia ke Eropa, saat ini memerangi pasukan separatis yang didukung penuh oleh Moskow. Kiev juga mengatakan pengoperasian Nord Stream 2 akan melemahkan posisi diplomatik Eropa dalam menghantam Rusia.
(tps)