Top! Dukung Transisi Energi, GE Indonesia Fokus ke EBT

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Senin, 13/12/2021 12:55 WIB
Foto: Tinggalkan Bisnis PLTU, General Electric Fokus ke Sektor EBT (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - General Electric (GE) Indonesia, perusahaan manufaktur asal Amerika Serikat ini bersiap untuk menyongsong transisi energi terbarukan. Salah satunya dengan akan fokus kepada industri gas dan energi terbarukan atau renewable energy.

Direktur Pengembangan Pasar GE Indonesia Arka Wiriadidjaja menjelaskan, pihaknya menyambut baik inisiatif COP26 dan Perjanjian Paris (Paris Agreement) dalam mengurangi emisi karbon di dunia.


Untuk mendukung itu, sebagai perusahaan multinasional terbesar yang banyak menyuplai komponen untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau batu bara ini, akan segera melakukan transisi industri ke energi yang bersih.

"GE melakukan beberapa hal untuk mendukung agenda ini. Di beberapa (lini bisnis) kami mendukung untuk karbon netral di 2030 untuk facility kami," ujar Arka, Senin (13/12/2021).

Yang terang, dalam lingkup produk yang akan di pasarkan oleh GE Indonesia ke depan akan mengarah pada target net zero emission (NZE). Bahkan, akan menghentikan pemasaran komponen untuk PLTU batu bara yang baru.

Dengan begitu ke depan, untuk menuju green economy, kata Arka, GE hanya akan fokus kepada dua tipe industri yakni gas turbin dan energi baru terbarukan atau renewable energy.

"Jadi ke depannya, untuk energy transition ini kami akan fokus di kedua tipe yakni gas turbin dan renewable energy," jelas Arka.

Namun, ketika energi transisi ini berlangsung di dalam GE Indonesia, kata Arka, kontribusi antara energi konvensional dan energi baru terbarukan tidak akan mengalami banyak perubahan.

Yang terpenting, kata Arka, teknologi yang dikembangkannya ini bisa digunakan pada aplikasi yang bersih dan sesuai dengan cita-cita dunia menuju energi baru terbarukan.

"Komponen kontribusinya tidak akan merubah banyak, jadi untuk GE power 24% dibandingkan total industri revenue, di dalamnya juga ada stim 20% di dalam power segmen tersebut," ujarnya.

Adapun, kata Arka, pada akhirnya turbin ini akan digunakan juga untuk menggerakan atau mengubah dari sisi electrical menjadi technical dengan teknologi yang sama.

Yang jelas, adanya transmisi energi yang akan masif dilakukan di seluruh dunia ini tidak akan mengganggu jalannya bisnis GE Indonesia, baik secara global atau domestik.

Sebab selama ini GE Indonesia juga bergerak di pembangkit lainnya, seperti gas power plant dan renewable technology. "Termasuk di dalamnya ada solar power plant, wind power plant, dan pembangkit tenaga air, termasuk battery storage, dan transmisi distribusi."

GE Indonesia berharap dengan penggabungan energi baru terbarukan dan energi konvensional ini bisa meminimalkan gas karbon CO2 sebesar 70% hingga 80%.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video:Percepat Bangun Listrik EBT, Pembangkit Swasta Butuh Bantuan Ini