
Wih, Biden Titahkan Setop Beli Kendaraan Bertenaga Gas!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui perintah eksekutif yang diteken oleh Presiden Joe Biden berencana mengakhiri pembelian kendaraan bertenaga gas pada 2035.
Perintah eksekutif yang diteken pada Rabu (08/12/2021) itu dikeluarkan dalam rangka menekan emisi sekaligus mempromosikan kendaraan listrik.
Melansir Reuters, Kamis (09/12/2021), Pemerintah AS saat ini memiliki lebih dari 650 ribu kendaraan bertenaga gas, yang mana tiap tahunnya pemerintah melakukan pembelian kendaraan mencapai 50 ribu.
Ke depan, pemerintahan Biden menyampaikan, kendaraan yang akan dibeli oleh pemerintah AS adalah kendaraan yang bebas dari emisi pada 2027. Dengan begitu, ditargetkan pada 2030 akan terjadi pengurangan emisi hingga 65%.
Kelak, kendaraan listrik yang digunakan juga akan dipasok dari energi terbarukan, sehingga bebas dari polusi. Dengan demikian, pada tahun 2030 tidak ada lagi sumber yang polutif dan pada 2050 sudah mencapai emisi nol bersih.
Sebelumnya, pada Januari lalu Biden berjanji bakal mengganti armada Pemerintah AS dengan model listrik. Kendaraan listrik saat ini masih belum masif penggunaanya hanya 0,5% dari 657 ribu kendaraan pemerintah di tahun 2020.
Ongkos yang dihabiskan pemerintah pada tahun 2020 mencapai US$ 4,2 miliar untuk biaya kendaraan, termasuk US$ 730 juta untuk bahan bakar.
Sementara itu, kebijakan untuk kendaraan yang ramah lingkungan ini juga memungkinkan ada beberapa pengecualian, yakni untuk kendaraan militer dan luar angkasa.
Rencana penghentian kendaraan gas ini mendapatkan respon yang baik khususnya dari Alliance for Automotive Innovation, kelompok dagang yang mewakili General Motors Co (GM.N), Toyota Motor Corp (7203.T), Volkswagen AG (VOWG_p.DE) dan lainnya.
Direktur Kampanye Transportasi Iklim Aman di Pusat Keanekaragaman Hayati Dan Becker meminta supaya Biden bergerak lebih cepat. Sebab, "Menunggu 14 tahun untuk melakukannya adalah waktu yang sangat lama ketika kami sudah memiliki beberapa kendaraan listrik dan perusahaan mencoba memutuskan sekarang apakah hanya berjanji atau benar-benar membuat kendaraan listrik," ungkapnya.
Adapun Presiden United Auto Workers Ray Curry sepakat dengan langkah Biden dalam mengatasi emisi karbon. Akan tetapi menurutnya menciptakan pekerjaan berkualitas tinggi harus menjadi prioritas.
Kepala Eksekutif Google Sundar Pichai menyatakan perintah eksekutif Biden mengambil langkah penting untuk mewujudkan jaringan bebas karbon.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apa Bisa RI Bangun Mobil Listrik Seharga 150 Juta?
