
Harga BBM Shell Sudah Naik, Pertamina Siap-Siap Nyusul?

Selain kenaikan harga BBM non subsidi khusus di Sumatera Utara per 1 April 2021 karena dinaikkannya Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dari sebelumnya 5% disesuaikan menjadi 7,5% berdasarkan Peraturan Gubernur setempat, Pertamina tercatat hanya menaikkan satu kali harga BBM non subsidi, itu pun hanya untuk dua jenis produk BBM non subsidi.
Pertamina hanya menaikkan harga dua produk Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi selama satu kali pada 2021 ini, yakni untuk bensin dengan nilai oktan (RON) 98 atau Pertamax Turbo dan Solar dengan Cetane Number 53 atau Pertamina Dex per Sabtu, 18 September 2021.
Harga Pertamax Turbo yang sebelumnya dipatok Rp 9.850, kini naik menjadi Rp 12.300 per liter. Sementara Pertamina Dex naik dari Rp 10.200 menjadi Rp 11.150 per liter.
Sementara harga Pertamax hingga kini masih dipertahankan sebesar Rp 9.000 per liter, tidak berubah sejak tahun lalu.
Sebelumnya, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengakui, saat ini profitabilitas atau kemampuan perusahaan mendulang keuntungan mengalami tekanan akibat tingginya harga minyak, namun perusahaan tidak menaikkan harga BBM.
"Tingginya harga minyak memberikan tekanan signifikan atas beban pokok produksi BBM dan juga makin menekan profitabilitas Pertamina," ungkapnya kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menurutnya Pertamina menyadari pemerintah saat ini tengah fokus pada upaya peningkatan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19. Jika harga BBM dinaikkan, maka ini akan semakin memberatkan masyarakat.
"Walaupun demikian, sampai saat ini Pertamina tidak menaikkan harga BBM karena Pertamina memahami concern Pemerintah terhadap penurunan daya beli masyarakat pasca Covid pandemi," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini Pertamina bersama dengan pemerintah sedang melakukan pembahasan dan mencoba mencari solusi yang terbaik.
"Untuk itu, saat ini Pertamina dengan pemerintah sedang melakukan pembahasan untuk mencari solusi terbaik," ujarnya.
(wia)[Gambas:Video CNBC]
