
Diskon Pajak 100% Mobil Baru Sedang Digodok Lanjut Terus!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengusulkan program diskon PPnBM 100% atau PPnBM ditanggung pemerintah akan berlaku seterusnya. Sebelumnya PPnBM diskon sampai 100% hanya sampai akhir tahun ini.
Agus mengatakan, stimulus ini untuk sektor kendaraan bermotor terbukti mampu memberikan dampak signifikan pada pemulihan sektor industri otomotif. Insentif ini juga meningkatkan kepercayaan dari pelaku industri.
"Saya memberikan penghargaan kepada pabrik otomotif dan para dealer yang turut membantu, mendorong, memfasilitasi para pembeli untuk mendapatkan dan memanfaatkan stimulus ini dengan tambahan promosi dan potongan harga lainnya," kata Agus dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (10/12).
Selama kebijakan ini berlaku dalam rentang Maret-November 2021, penjualan mobil terdongkrak hingga sebanyak 487 ribu unit atau naik sebesar 71,02% (year-on-year).
Program insentif PPnBM untuk mobil baru ini juga membantu memulihkan industri pendukung. Peserta program PPnBM DTP telah memberdayakan 319 perusahaan industri komponen tier 1. Upaya ini juga telah mendorong peningkatan kinerja industri komponen tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah.
Agus menambahkan, dengan industri pendukung otomotif yang jumlahnya sangat besar, Kemenperin terus melalukan pendalaman struktur manufaktur di sektor tersebut. "Tentu agar berhasil, kita memberikan insentif pada produsen untuk berlomba melakukan pendalaman struktur di tanah air," jelas Agus.
Agus menyampaikan usulan Kemenperin yaitu PPnBM 0% secara permanen untuk produk otomotif. Syaratnya, local purchase atau komponen lokal yang harus dipenuhi sebuah produk mobil minimal 80%.
"Pemerintah sedang mempersiapkannya secara berhati-hati dengan memperhitungkan cost and benefit, serta menyusun time frame-nya," ucapnya.
Industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting dan sebagai kontributor utama terhadap PDB. Saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun.
Industri otomotif itu menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang. Total investasi yang telah tertanam mencapai Rp 140 triliun dan memberikan penghidupan kepada 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri otomotif.
"Saya sangat bangga, bahwa saat ini produk otomotif kita telah berhasil diekspor ke lebih dari 80 negara. Selama Januari-Oktober 2021 tercatat sebanyak 235 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp 43 triliun, 79 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp1 triliun, dan 72 juta unit komponen dengan nilai sebesar Rp 24 triliun," ujarnya.
Pemerintah menargetkan pada tahun 2025, ekspor kendaraan CBU dapat mencapai 1 juta unit. Ini hanya bisa tercapai apabila semua pihak berkolaborasi dalam peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk melalui implementasi industri 4.0, penciptaan iklim usaha yang kondusif melalui harmonisasi dan sinkronisasi regulasi di sektor otomotif.
"Belajar dari pengalaman industri ini selama beberapa dekade, ada satu hal terpenting, yaitu komitmen dari principal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi yang berorientasi ekspor," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ingat! Yang Mau Beli Mobil, Diskon PPnBM 100% Habis Bulan Ini