Jangan Panik! AS Bawa Kabar Baik Soal Covid Varian Omicron
Jakarta, CNBC Indonesia - Kemunculan varian Omicron telah menjadi ketakutan baru dunia. Ketakutan ini didasari oleh mutasi virus ini yang mengangkut seluruh mutasi varian-varian Covid-19 seperti Alpha, Beta, dan Delta.
Meski begitu, perlahan-lahan kabar baik akan infeksi varian ini mulai muncul. Terbaru, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) alias CDC menyebut bahwa mayoritas pasien infeksi varian Covid-19 terbaru itu hanya mengalami "gejala yang ringan". Hal ini ditemukan dari observasi 40 pasien infeksi Omicron di negara itu.
"Penyakitnya ringan di hampir semua kasus yang terlihat sejauh ini, dengan gejala yang dilaporkan terutama batuk dan kelelahan," ujar Direktur CDC, Rochelle Walensky dalam wawancara bersama Associated Press (AP) dilansir Kamis, (9/12/2021).
"Satu orang dirawat di rumah sakit, tetapi tidak ada kematian yang dilaporkan."
Walensky menambahkan bahwa meski infeksi varian itu terlihat sangat ringan, pihaknya masih meneliti dan mengumpulkan data-data lanjutan mengenai varian ini. Salah satu hal yang sedang berusaha dipecahkan oleh lembaga itu adalah kemampuan vaksin dalam melawan infeksi Omicron.
"Kami ingin memastikan bahwa kami meningkatkan kekebalan semua orang. Dan itulah yang memotivasi keputusan untuk memperluas panduan kami," tambahnya.
Tak hanya dari CDC, Kepala Penasihat Medis Gedung Putih, Dr AnthonyFauci, juga melontarkan hal serupa. Ahli penyakit menular itu menyebut Omicron tidak akan lebih berbahaya dibandingkan varian-varian terdahulu.
"Hampir pasti tidak lebih parah dari Delta," kata Fauci.
"Ada beberapa saran bahwa itu mungkin tidak terlalu parah, karena ketika Anda melihat beberapa kelompok yang diikuti di Afrika Selatan, rasio antara jumlah infeksi dan jumlah rawat inap tampaknya lebih sedikit dibandingkan dengan Delta."
Varian Omicron sendiri telah dimasukkan sebagai 'variant of concern' oleh WHO. Varian itu awalnya merebak luas di Botswana dan Afrika Selatan.
Hingga saat ini, WHO masih melakukan penelitian lanjutan mengenai virus itu, terutama mengenai kemampuan virus itu dalam melawan imun yang dibuat oleh vaksin Covid-19 biasa. Lebih lanjut, Omicron sudah terdeteksi di lebih dari 50 negara, beberapa diantaranya adalah tetangga Indonesia seperti Singapura, Thailand, Malaysia, Australia, dan India.
(tps/tps)