Riset CNBC Indonesia

Omicron Menyebar, tapi Data Buktikan Tak Fatal

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Kamis, 09/12/2021 16:35 WIB
Foto: REUTERS/ANUSHREE FADNAVIS

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona (Covid-19) varian terbaru yakni Omicron kini menjadi perhatian semua orang setelah ditemukan pertama kali di Afrika Selatan (Afsel) pada 26 November lalu.  Sebelum dilabeli Omicron oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), varian ini bernama B.1.1.529. 

Omicron membawa sekitar 50 mutasi yang tidak terlihat dalam kombinasi sebelumnya. Termasuk lebih dari 30 mutasi pada protein lonjakan yang digunakan virus corona untuk menempel pada sel manusia.


Tes awal dari varian Omicron menunjukkan bahwa itu telah menyebar dengan cepat di negara awal ditemukan Omicron. Tetapi, para peneliti belum menentukan apakah itu benar-benar lebih menular daripada varian lainnya.

Varian ini sempat membuat pelaku pasar global kembali khawatir, hingga mereka terpaksa menjual aset berisiko tinggi seperti saham dan kembali memburu aset safe haven seperti emas dan obligasi pemerintah. Namun beberapa hari setelah ditemukan, para peneliti menganggap sementara bahwa varian Omicron tidak terlalu berbahaya seperti yang diperkirakan sebelumnya oleh banyak orang. 

Lebih lanjut, peneliti dari Afsel pada awal pekan ini menunjukkan bahwa infeksi Omicron menunjukkan gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan varian lainnya. Tak hanya dari peneliti Afsel, pakar penyakit menular terkemuka Amerika Serikat (AS), dr. Anthony Fauci menyebut indikasi awal kasus infeksi akibat Omicron tidak lebih berbahaya dari varian lain.

"Meskipun terlalu dini untuk benar-benar membuat pernyataan pasti tentang hal itu, sejauh ini sepertinya tidak ada tingkat keparahan yang besar," kata Fauci, dikutip dari Al Jazeera

Setelah peneliti dari Afsel dan pakar penyakit menular terkemuka AS, kabar terbaru yang lebih positif terus berdatangan dalam beberapa hari terakhir. Terbaru, Pfizer dan BioNTech mengatakan tiga dosis vaksin mereka efektif untuk menetralkan varian Omicron, berdasarkan hasil tes laboratorium yang dijalankan sendiri.

Mereka juga mengatakan dua dosis masih dapat melindungi terhadap penyakit parah akibat Covid-19. Meskipun tidak sebahaya yang diperkirakan oleh banyak orang sebelumnya, tetapi penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk memastikan bahwa gejala dan tingkat infeksi varian Omicron benar-benar lebih ringan dari varian lainnya.

"Sejauh ini, sinyalnya sedikit menggembirakan. Tapi kami benar-benar harus berhati-hati sebelum kami membuat keputusan apapun bahwa itu tidak terlalu parah, atau itu benar-benar tidak menyebabkan penyakit parah, seperti Delta" tambah Fauci.

Hingga saat ini, para ilmuwan di seluruh dunia masih berusaha keras untuk menentukan seberapa menular dan mematikan Omicron serta seberapa efektif vaksin yang ada melawan varian tersebut.


(chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan

Pages