Internasional

Alhamdulilah, WHO Beri Kabar 'Melegakan' Terbaru soal Omicron

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 08/12/2021 08:30 WIB
Foto: Logo World Health Organization (WHO) (AP Photo/Anja Niedringhaus)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi kabar baik yang melegakan soal Omicron. Ia mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada indikasi bahwa varian yang pertama terdeteksi di Afrika itu menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada Varian Delta.

Direktur Keadaan Darurat WHO, Michael Ryan, mengatakan saat ini vaksin Covid-19 yang beredar seharusnya melindungi para warga dari gejala buruk yang ditimbulkan dari infeksi. Maka itu ia menghimbau aga warga mau untuk menerima vaksin demi memberikan proteksi dari varian ini.


"Kami memiliki vaksin yang sangat efektif yang telah terbukti efektif melawan semua varian sejauh ini, dalam hal penyakit parah dan rawat inap, dan tidak ada alasan untuk berharap bahwa itu tidak akan terjadi untuk Omicron," ujarnya sebagaimana diwartakan AFP, Rabu (8/12/2021).

Kabar baik serupa juga disampaikan Kepala Penasihat Medis Gedung Putih, Dr Anthony Fauci. Dalam sebuah konferensi pers Fauci menyebut Omicron tidak akan lebih berbahaya dibandingkan varian-varian terdahulu. Ini terlihat dari gejala infeksi Omicron yang dilaporkan sejauh ini.

"Hampir pasti tidak lebih parah dari Delta," kata Fauci. "Ada beberapa saran bahwa itu mungkin tidak terlalu parah, karena ketika Anda melihat beberapa kelompok yang diikuti di Afrika Selatan, rasio antara jumlah infeksi dan jumlah rawat inap tampaknya lebih sedikit dibandingkan dengan Delta."

Fauci juga menambahkan bahwa virus yang lebih menular namun tidak berbahaya merupakan skenario terbaik atas Omicron. Meski begitu, ia meminta agar warga dunia selalu melakukan pembaruan terbaru mengenai penelitian varian ini.

"Saya tidak berpikir bahwa skenario terburuk akan terjadi, tetapi Anda tidak pernah tahu," katanya lagi.

Varian Omicron sendiri telah dimasukkan sebagai 'variant of concern' oleh WHO. Varian itu awalnya merebak luas di Botswana dan Afrika Selatan.

Hingga saat ini, WHO masih melakukan penelitian lanjutan mengenai virus itu, terutama mengenai kemampuan virus itu dalam melawan imun yang dibuat oleh vaksin Covid-19 biasa. Omicron sudah terdeteksi di 50 negara, di mana Nepal, Rusia, Fiji dan Argentina menjadi empat negara terbaru yang melaporkan.

 


(tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan