Catat! Produksi Minyak Rokan Ditargetkan Capai 180 Ribu Barel

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Selasa, 07/12/2021 17:25 WIB
Foto: Blok Rokan. (Doc SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), operator blok minyak Rokan, Riau, berencana melakukan pengeboran 500 sumur di Blok Rokan pada tahun depan.

Atas rencananya itu, produksi lapangan minyak peninggalan PT Chevron Pacific Indonesia itu ditargetkan bisa mencapai rata-rata 180 ribu barel per hari (bph) minyak pada 2022.

Direktur Utama PHR Jaffee Arizona Suardin menyampaikan, saat ini pihaknya tengah melakukan berbagai persiapan, seperti maturasi, persiapan lahan, konstruksi wellpad dan lainnya.


"Di 2022 akan bertambah jadi 20 rig, dan rig WOWS 40 rig yang jadi. Dengan sumur 400-500 sumur untuk capai rata-rata 180 ribu barel per hari (bph), sudah termasuk sumur-sumur steam flood heavy oil," ungkapnya dalam Pertamina Energy Webinar, Selasa (07/12/2021).

Untuk mendukung kegiatan pengeboran sumur itu, PHR akan menggunakan teknologi injeksi uap (steam flood) sebagai dukungan untuk mendorong produksi minyak. Jaffee mengatakan, setidaknya ada tiga alasan dalam menggunakan teknologi itu. Pertama, reservoir dengan minyak yang berat dan kental akan sulit berproduksi. Kedua, dengan memberikan uap (steam), reservoir minyak akan terpanasi.

Ketiga, minyak yang sudah terpanasi, viscosity atau kekentalannya lebih rendah, sehingga minyak lebih mudah mengalir. Terakhir, uap juga berperan untuk mendorong minyak ke sumur produksi.

"Steam flood recovery factor 75%. Tapi di beberapa lapangan masih rendah," lanjutnya.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sebelumnya menargetkan produksi minyak di Blok Rokan pada 2022 akan mencapai 175.000-180.000 bph.

Julius Wiratno, Deputi Operasi SKK Migas, mengatakan target ini bisa tercapai apabila PHR bisa melakukan pengeboran dengan lebih masif pasca transisi pada 9 Agustus 2021 dari Chevron. Dengan eksploitasi pengembangan yang masif, diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap produksi dan lifting.

"Tahun depan produksi pasti akan naik, saat ini sedang bahas Pre Work Program & Budget (WP&B), belum WP&B, untuk kejar target di 2022, tapi diindikasikan naik kembali ke sekitar 175-180 ribu bph, bisa ke arah sana," paparnya dalam paparan kinerja hulu migas semester I 2021.

Selain pengembangan yang masif, Blok Rokan dalam beberapa tahun ke depan juga akan melaksanakan produksi tahap lanjut atau Enhanced Oil Recovery (EOR). Adapun rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) penerapan EOR ini diharapkan disetujui pada tahun ini.

"Semoga berhasil di Minas tahun 2023, lalu 2024 kontribusi ke produksi. Ini jadi contoh blok yang diambil Pertamina produksinya gak turun, tapi naik," tuturnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Genjot Produksi Migas 2025, PHR Bor 5 Sumur-Pakai Teknologi EOR