Update Erupsi Semeru: 14 Warga Meninggal, 1.300 Mengungsi
Jakarta, CNBC Indonesia - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi Sabtu (4/12/2021) memakan korban jiwa. Dari data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setidaknya ada 14 orang meninggal.
"Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 3 orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12/2021).
Sebanyak 56 orang juga dilaporkan luka. Sebanyak 35 orang luka berat dan 21 orang ringan. Mereka dirawat di sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit yakni Rumah Sakit dr. Haryoto, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian, Rumah Sakit Bhayangkara, dan Puskesmas Penanggal.
"BPBD Kabupaten Lumajang juga melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak kejadian sebaran awan panas guguran yang terjadi pada Sabtu lalu," katanya lagi.
"Sampai saat ini BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah korban terdampak dan perkembangan jumlah orang yang mengungsi menjadi 1.300 jiwa."
Bupati Kabupaten Lumajang sendiri sudah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari. Terhitung mulai 4 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.
(sef/sef)