Update Erupsi Gunung Semeru: Aktivitas Cenderung Mereda

pgr, CNBC Indonesia
05 December 2022 14:18
Smoke rises from Mount Semeru in Lumajang on December 5, 2022. - Indonesia's Mount Semeru erupted on December 4 spewing hot ash clouds a mile high and rivers of lava down its side while sparking the evacuation of nearly 2,000 people exactly one year after its last major eruption killed dozens. (Photo by JUNI KRISWANTO / AFP) (Photo by JUNI KRISWANTO/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/JUNI KRISWANTO

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan update terbaru mengenai aktifitas erupsi Gunung Api Semeru, Jawa Tengah. Saat ini tercatat aktivitas cenderung mereda.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, Hendra Gunawan menyampaikan, pasca kenaikan status G.unung Semeru dari level 3 (level siaga) menjadi level 4 (level awas) pada Minggu 4 Desember 2022 aktivitas G. Semeru cenderung mereda.

"Aktivitas cenderung mereda walaupun 2 jam lalu masih teramati ada awan panas kecil sejauh 7 km. Level 4 atau level awas adalah level tertinggi dari 4 level tingkat aktivitas gunung api," ungkap Hendra kepada CNBC Indonesia.

Oleh karena masih adanya guguran awan panas atas level 'awas' Gunung Semeru tersebut, Hendra mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di dalam radius 8 Kilo meter (Km) dari puncak. "Dan secara sektoral kearah tenggara sejauh 19 km (searah aliran besuk Kobokan dan Kali Lanang)," tandas Hendra.

Sebelumnya, Badan Geologi memberikan rekomendasi atas aktivitas Gunung Semeru, diantaranya:

1. Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

2. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 km.

3. Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

4. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat dan Kali Lanang serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

5. Agar masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Api Semeru,dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Status Gunung Semeru 'Awas', Begini Rekomendasi Badan Geologi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular