Mantap! EBT Diprediksi Sumbang 95% Tambahan Listrik Global

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
02 December 2021 11:19
foto : Dok. ESDM
Foto: Dok. ESDM

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan pertumbuhan kapasitas energi terbarukan akan meningkat dalam 5 tahun ke depan dan menyumbang hampir 95% dari peningkatan kapasitas listrik global hingga tahun 2026.

Kapasitas energi terbarukan tahun ini akan mengukir rekor tertinggi untuk kedua kalinya berturut-turut, menurut pengawas energi yang berbasis di Paris dalam Laporan Pasar Energi Terbarukan tahunan.

"Rekor penambahan listrik terbarukan tahun ini sebesar 290 giga watt (GW) merupakan tanda lain bahwa ekonomi energi global baru sedang muncul," kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol.

"Harga komoditas dan energi yang tinggi yang kita lihat hari ini menimbulkan tantangan baru bagi industri terbarukan, tetapi kenaikan harga bahan bakar fosil juga membuat energi terbarukan semakin kompetitif."

Dalam jangka panjang, kapasitas listrik terbarukan diperkirakan meningkat lebih dari 60% dalam lima tahun mendatang dan mencapai lebih dari 4.800 GW pada tahun 2026. Ini setara kapasitas energi global saat ini dari gabungan bahan bakar fosil dan energi nuklir.

Kebijakan pemerintah dalam mencapai tujuan perubahan iklim akan mendorong peningkatan konsumsi energi terbarukan. Tapi, laju pertumbuhannya perlu dipercepat untuk membatasi kenaikan suhu, kata IEA.

China tetap menjadi pemimpin selama lima tahun ke depan dalam pertumbuhan kapasitas energi terbarukan. Negeri panda tersebut akan menyumbang 43% dari pertumbuhan kapasitas terbarukan global, diikuti oleh Eropa, Amerika Serikat, dan India.

Keempat negara ini sendiri menyumbang 80% dari pertumbuhan kapasitas terbarukan di seluruh dunia. "China terus menunjukkan kekuatan energi bersihnya, dengan perluasan energi terbarukan yang menunjukkan negara itu dapat mencapai puncak emisi CO2 jauh sebelum 2030," kata Birol.

IEA mengingatkan perlu pertumbuhan penggunaan EBT lebih banyak untuk mencapai tujuan emisi nol bersih. IEA mengatakan dalam laporannya, penambahan rata-rata tahunan kapasitas solar panel dan angin harus naik hampir dua kali lipat dari prediksi saat ini. Sementara, pertumbuhan permintaan tahunan untuk bahan bakar nabati harus naik 4 kali lipat.

"Untuk mendapatkan energi terbarukan di jalur dengan nol bersih pada tahun 2050, pemerintah tidak hanya perlu mengatasi tantangan kebijakan dan implementasi saat ini tetapi juga meningkatkan ambisi untuk semua penggunaan energi terbarukan," tulis IEA.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RUU EBT Siap Masuk Pembahasan Akhir Agustus Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular