CNBC Indonesia Awards 2021

Mandaya Hospital, Kenyamanan Pengobatan Termodern

Tri Putra & Arif Gunawan, CNBC Indonesia
30 November 2021 18:43
Mandaya
Foto: Sumber: Perseroan

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus Covid-19 memang berbahaya karena memicu kematian lebih dari 5 juta jiwa. Namun, penyakit jantung dan kanker masih menjadi risiko terbesar kematian di dunia, sehingga kebutuhan akan rumah sakit modern masih tinggi.

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), serangan jantung dan kanker merupakan dua pembunuh umat manusia yang jauh lebih berbahaya ketimbang penyakit menular seperti virus Covid-19.

WHO pada 2015 mencatat 70% kematian di dunia disebabkan oleh penyakit tak menular. Sebanyak 45% dari penyakit tak menular tersebut adalah penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler).

Di Amerika Serikat (AS), Covid-19 memang merangsek menjadi pembunuh ketiga di negara dengan layanan kesehatan maju tersebut. Ia masih kalah ganas dari penyakit jantung dan kanker yang menjadi pemicu nyaris 40% kematian di Negara Adidaya tersebut.

Segendang sepenarian, riset Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia menyebutkan prevalensi penyakit jantung di Indonesia mencapai 1,5% dengan risiko yang tersebar di semua umur. Artinya, 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung.

Kasus kanker di Indonesia juga tak bisa diremehkan. Berdasarkan studi Global Burden of Cancer (Globocan) dan WHO, total kasus kanker di Indonesia mencapai 396.914 kasus dengan 234.511 kematian. Artinya, tingkat mortalitas akibat kanker mencapai lebih dari 50% atau lebih tinggi dari Covid-19 yang di bawah 5%.

Untuk itu perlu dukungan infrastruktur kesehatan terutama dari ketersediaan rumah sakit dengan fasilitas memadai dan personil berpengalaman, karena masih banyak masyarakat Indonesia yang berobat harus ke luar negeri, terutama untuk pengidap jantung dan kanker.

Tahun ini, harapan itu makin cerah. Indonesia memiliki satu lagi rumah sakit dengan fasilitas perawatan jantung dan kanker paling modern, yang mengusung konsep Smart Hospital. Ia adalah Mandaya Royal Hospital Puri (Mandaya Royal Hospital) yang diresmikan pada 9 Oktober 2021 oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Rumah sakit ini juga memiliki tenaga kesehatan yang andal dengan tujuh dokter spesialis neurologi, tiga dokter bedah saraf, dua dokter pain clinic dan dua dokter spesialis kedokteran fisik serta rehabilitasi.

Rumah sakit Mandaya Royal Hospital memiliki advanced centers di bidang penyakit jantung, kanker dan otak. Perseroan berkolaborasi dengan Cleaveland Clinic yang merupakan rumah sakit terbaik ke-2 di dunia (versi Newsweek 2021), serta RS Royal Brompton and Harefield di Inggris yang menjadi rumah sakit terbaik di bidang jantung di Inggris.

Fasilitas canggih yang tersedia di antaranya adaah MRI Ingenia Ambition X dan CT SCAN Icon Spectral yang merupakan fasilitas pertama di Indonesia. Untuk menunjang fasilitas kesehatan di bidang jantung, perseroan memiliki 13 dokter spesialis jantung dan 4 dokter bedah kardiovaskular.

jSumber: Perseroan

Tak berhenti di sana, Mandaya Royal Hospital juga mengembangkan terapi kanker termutakhir melalui radiotherapy. Di bidang otak dan sumsum tulang belakang, rumah sakit juga dilengkapi dengan fasilitas electroencephalogram (EEG) dan electromyography (EMG) yang canggih.

Fasilitas lain yang juga dimiliki Mandaya Royal Hospital adalah pusat kebugaran medis dan rehabilitasi yang dilengkapi dengan kolam hidroterapi (hydrotherapy pool) serta terapi yang menggunakan teknologi baru yaitu realitas tertambah (virtual reality/VR).

Mandaya Royal Hospital juga memiliki sarana unik yang membedakannya dengan rumah sakit umumnya. Mengusung tema Hospital Like No Others, ia menyediakan hotel dan ruang perawatan berharga terjangkau dengan layanan sekelas hotel bintang 5 untuk keluarga pasien.

Komitmen Mandaya Royal Hospital untuk memberikan kenyamanan bagi pasien dan keluarga yang mendampingi juga dibuktikan dengan menggabungkan konsep mall, hotel dan rumah sakit, sehingga kesan rumah sakit tak lagi menjemukan. Ini menjadi keunggulan kompetitif Mandaya Royal Hospital tak hanya terhadap rumah sakit nasional, melainkan juga rumah sakit di luar negeri.

Dengan layanan pengalaman standard internasional dan pengalaman kenyamanan sekelas hotel, masyarakat Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri. Hal ini akan membantu mengurangi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) di sektor kesehatan yang menurut data Kementerian BUMN nilainya mencapai US$ 6 miliar (Rp 86 triliun) per tahun.

Melihat terobosan yang dilakukan meskipun tergolong rumah sakit yang masih muda, Mandaya Royal Hospital Puri terpilih menjadi pemenang penghargaan The Most Outstanding Hospital in Patient Experience and Hospitality di ajang CNBC Indonesia Awards 2021.

Untuk mencapai penilaian tersebut, Tim Riset CNBC Indonesia melakukan kajian riset dan analisis terhadap rumah sakit lain yang memenuhi kriteria. Perseroan unggul dalam aspek teknologi dan aspek kenyamanan (hospitality) yang ditawarkan. Keduanya memberikan pengalaman unik bagi pasien dan keluarganya.

Proses penilaian dilakukan pada awal November melalui riset kualitatif berbasis data sekunder dari publikasi resmi perseroan, otoritas kesehatan, serta media monitoring terhadap 10 media utama nasional.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular