CNBC Indonesia Awards 2021
PLN, Alirkan Energi Pemulihan Pandemi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 memicu resesi dunia. Di balik berbagai upaya digitalisasi untuk mengatasi dampak pandemi terhadap perekonomian, ada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang memasok energi utama di balik pengoperasian aplikasi digital.
Resesi ekonomi memukul aktivitas industri, bisnis, dan komersial sehingga mau tak mau konsumsi listrik dari ketiga segmen tersebut menyusut drastis. Namun demikian, ongkos pembangkitan listrik tak bisa serta-merta dipangkas sehingga menciptakan tantangan bagi PLN.
Saat pandemi, konsumsi listrik nasional tercatat drop. Ketika gelombang kedua pandemi melanda akibat varian delta, misalnya. pemerintah menarik rem darurat lewat kebijakan PPKM Darurat di Jawa-Bali. Dampaknya sangat terasa di sektor kelistrikan nasional.
Sebelum PPKM Darurat diterapkan, beban puncak di wilayah Jawa-Bali rata-rata mencapai 27.300 MW. Namun setelah PPKM tersebut diberlakukan, rata-rata beban puncak turun 7% atau setara dengan 1.900 MW menjadi 25.400 MW.
Terhentinya sektor industri dan aktivitas komersial menjadi biang utama penurunan permintaan listrik, meski di sisi lain konsumsi listrik rumah tangga meningkat karena kebijakan PPKM memaksa masyarakat beraktivitas melalui alat teknologi dari rumah.
Berbagai aktivitas mulai dari kerja, makan, rapat dengan kolega semuanya dilakukan di rumah secara virtual, sehingga mendongkrak konsumsi listrik rumah tangga. Sebagai gambaran, pada tahun 2020 saja energi listrik yang diserap pelanggan rumah tangga naik 8,1%.
Pelanggan rumah tangga tahun lalu menjadi satu-satunya kelompok pelanggan yang mencatatkan pertumbuhan penyerapan listrik. Namun itu saja belum cukup menetralkan efek pandemi, karena total penyerapan listrik setahun lalu turun 0,8% menjadi 243,6 Terrawatt-hourĀ (Twh).
Dalam kondisi sulit tersebut PLN tetap memegang teguh komitmennya memasok kebutuhan listrik. Bahkan ketika kinerja keuangan pelaku usaha terpukul dan daya beli masyarakat tergerus, PLN turut mendukung pemerintah dengan memberikan stimulus.
PLN sebagai perpanjangan tangan pemerintah memberikan keringanan dalam bentuk kompensasi, stimulus hingga subsidi. Hingga kuartal III tahun ini, total keringanan yang sudah disalurkan PLN mencapai Rp 63,18 triliun.
Keringanan itu terdiri dari program stimulus senilai Rp 9,42 triliun yang diberikan kepada 31,94 juta pelanggan, subsidi senilai Rp 37,39 triliun, dan kompensasi untuk segmen industri dan rumah tangga dengan nilai mencapai Rp 16,18 triliun.
Ini menjadi bukti nyata bahwa PLN punya komitmen kuat dalam mengemban tugasnya terkait dengan Public Service Obligation (PSO). Tidak hanya mengemban tugas dalam melayani masyarakat, PLN juga punya peran strategis dalam membangun bangsa (nation building).