
Ada Covid Omicron, New York Tetapkan Status Darurat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah kekhawatiran virus corona baru yang terjadi, Gubernur New York, Kathy Hochul mengumumkan keadaan darurat di New York. Ini akan diberlakukan di negara bagian Amerika Serikat (AS) tersebut.
Varian baru yang disebut omicron secara resmi dinobatkan sebagai varian yang menjadi perhatian oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hochul memerintahkan bahwa rumah sakit membatasi prosedur yang tidak penting guna meningkatkan kapasitas fasilitas.
Pengumuman tersebut berarti bahwa varian mutasi itu bisa saja lebih lebih menular, lebih mematikan, atau membuat vaksin dan tindakan pencegahan lainnya menjadi kurang efektif.
Langkah-langkah baru di New York, akan mulai berlaku pada 3 Desember mendatang. Langkah-langkah tersebut jauh dari pembatasan ketat masyarakat yang menyertai tahap awal pandemi.
Namun, tindakan cepat oleh Hochul menunjukkan tingkat kekhawatiran yang tinggi tidak hanya tentang meningkatnya jumlah kasus baru di seluruh negara bagian dalam beberapa pekan terakhir, tetapi tentang varian omicron, yang telah mendorong beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, untuk membatasi wisatawan dari Afrika selatan.
Seperti diketahui, omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Varian ini disebut memiliki tingkat penularan tinggi, seperti Delta dan belum diketahui secara pasti apakah kebal terhadap vaksinasi.
"Kami terus melihat tanda-tanda peringatan lonjakan musim dingin yang akan datang ini, dan sementara varian omicron baru belum terdeteksi di negara bagian New York, itu akan datang," ujar Hochul seperti dilansir Times of India.
Tingkat tes positif di New York semakin melonjak baru-baru ini, bahkan ketika tingkat vaksinasi telah meningkat, dengan beberapa negara mencatat tingkat positif lebih dari 10%.
Dalam dua minggu sebelum Hari Thanksgiving, rata-rata harian kasus baru yang dilaporkan di New York naik 37%, menjadi 6.666, menurut database New York Times. Lebih dari 56.000 orang telah meninggal karena penyakit di New York.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Puncak Penyebaran Omicron Indonesia Diramal Awal Februari