Top! Biden Minta Kekayaan Intelektual Vaksin Covid Diabaikan

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
27 November 2021 07:40
President Joe Biden speaks about the end of the war in Afghanistan from the State Dining Room of the White House, Tuesday, Aug. 31, 2021, in Washington. (AP Photo/Evan Vucci)
Foto: Presiden AS Joe Biden (AP/Evan Vucci)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Joe Biden kemarin, Jumat (26/11/2021), meminta pertemuan negara-negara di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) minggu depan menyetujui untuk mengabaikan perlindungan kekayaan intelektual untuk vaksin Covid-19, terutama setelah ditemukannya Omicron, varian virus corona baru di Afrika Selatan.

"Berita tentang varian baru ini harus membuat lebih jelas dari sebelumnya mengapa pandemi ini tidak akan berakhir sampai kita memiliki vaksinasi global," kata Biden dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu (27/11/2021).

"Berita hari ini menegaskan kembali pentingnya memindahkan ini (mengabaikan perlindungan kekayaan intelektual) dengan cepat," tegasnya.

Seperti diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (26/11/2021) baru saja menggelar rapat dadakan terkait virus B.1.1.529, varian baru Covid-19 asal Afrika Selatan yang berkembang cepat.

Rapat itu memutuskan bahwa varian B.1.1.529 yang terdeteksi di Afrika Selatan itu sebagai "varian yang mengkhawatirkan" (variant of concern/ VOC) dan mengatakan bahwa ini kemungkinan akan menyebar lebih cepat daripada varian lain sebelumnya.

Bukti awal menunjukkan ada peningkatan risiko infeksi ulang dan adanya "perubahan yang merugikan dalam epidemiologi Covid-19," ungkap WHO dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan tertutup para ahli independen yang meninjau data, dikutip dari Reuters, Sabtu (27/11/2021).

Infeksi di Afrika Selatan telah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir, bertepatan dengan deteksi varian yang sekarang ditetapkan sebagai Omicron, kata WHO.

"Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan. Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan yang lain (varian yang menjadi perhatian/ VOC)," tutur WHO dalam pernyataan tersebut.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Amerika Bayar Warganya agar Mau Divaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular