
Krisis Chipset Bikin Pening, Produsen Otomotif Putar Otak

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekurangan semikonduktor global, karena masalah pasokan dan lonjakan permintaan listrik konsumen selama pandemi, memukul industri otomotif dengan keras. Akibatnya jutaan kendaraan di seluruh dunia tidak diproduksi karena bagian-bagian penting hilang.
Meski begitu, rupanya produsen mobil tidak hilang akal dan menjadi kreatif saat mengatasi kekurangan semikonduktor global ini, sebagaimana dilaporkan Reuters dan dikutip oleh Channel News Asia (CNA).
Pabrikan mobil biasanya membeli suku cadang dari pemasok utama seperti Bosch dan Continental. Namun kini mereka membeli dari pemasok yang berada jauh di bawah rantai pasokan mereka.
Produsen mobil Mercedes-Benz Jerman telah menjalin komunikasi langsung dengan semua pemasok chip, termasuk produsen wafer di Taiwan. Hal ini disampaikan pihaknya saat pameran mobil IAA September lalu.
Bos Volkswagen Herbert Diess juga berbicara tentang "kemitraan strategis" yang telah dilakukan perusahaannya dengan produsen di Asia.
Sementara itu, pengembang kendaraan melakukan bagian mereka untuk membantu produsen mengelola krisis pasokan.
Annette Danielski, kepala keuangan unit truk Volkswagen Traton, mengatakan perusahaan sedang mencoba untuk mengosongkan beberapa ruang pada motherboard sistem kontrol.
"Jika kita mengubah perangkat lunak, kita dapat menggunakan lebih sedikit semikonduktor dan mencapai fungsi yang sama," katanya. "Itu terkadang membutuhkan waktu lama karena otoritas pengatur turun tangan, tetapi ada area di mana Anda dapat mengubah sesuatu dengan cepat."
Daimler mengandalkan desain baru untuk unit kontrol. Daripada menggunakan satu chip tertentu, ini dirancang untuk bekerja dengan alternatif yang dapat digunakan jika terjadi masalah pengiriman, menurut kepala pembelian perusahaan Schäfer.
Tesla dianggap sebagai model untuk ini. Perusahaan memprogram ulang perangkat lunak dalam waktu tiga bulan sehingga chip lain yang kurang langka dapat digunakan. Ini memungkinkan produsen mobil listrik AS untuk mengatasi krisis lebih baik.
General Motors telah mengatakan akan bekerja dengan produsen chip seperti Qualcomm, STM dan Infineon untuk mengembangkan mikrokontroler yang menggabungkan beberapa fungsi, yang sebelumnya dikendalikan oleh chip individu.
"Kami mencoba menciptakan ekosistem yang lebih tangguh, lebih dapat diperluas, dan selalu tersedia," kata juru bicara perusahaan.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Akhiri 'Kiamat' Chip, Produsen Ini Gandeng Sony Bangun Pabrik
