Internasional

Damai dengan Corona, Covid Korsel 'Meledak' Cetak Rekor

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 November 2021 13:05
People wearing face masks to help protect against the spread of the new coronavirus listen to a speech of the main opposition United Future Party's candidate Hwang Kyo-ahn during his campaign for the upcoming parliamentary elections in Seoul, South Korea, Monday, April 13, 2020. The elections will be held on April 15 about 14,300 polling stations at all over the nation to pick lawmakers. (AP Photo/Ahn Young-joon) Foto: Korsel (AP/Ahn Young-joon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan (Korsel) kembali melaporkan rekor kasus baru Covid-19 harian, 4.116 Selasa (23/11/2021). Kenaikan kasus terjadi ketika Korsel kembali berjuang menahan lonjakan kasus yang mulai memenuhi fasilitas rawat inap negeri itu.

Metropolitan Seoul adalah yang paling kritis. Karenanya pemerintah melakukan pertemuan khusus untuk menanggapi situasi ini.

"Situasi cukup kritis, untuk memberlakukan rencana darurat kapan saja," kata Perdana Menteri Kim Boo-kyun, dikutip Reuters, Rabu (24/11/2021).

Pemerintah meminta klasifikasi pasien dilakukan berdasarkan tingkat keparahan gejala serta kemungkinan isolasi mandiri kasus ringan dan tanpa gejala. Pekan ini, dilaporkan kurang dari 20% pasien melakukan karantina mandiri.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan rencana darurat akan kembali diberlakukan jika kapasitas tempat tidur ICU nasional melebihi 75%. Tapi ini tergantu ngjuga dengan penilaian risiko guna meninjau kekurangan respons medis, lonjakan pasien usia lanjut dan suntikan booster vaksin Coviod-19.

Setidaknya 69% tempat tidur ICU di Negeri Ginseng sudah terisi secara nasional. Di Seoul, angkanya mencapai 83%.

Otoritas kesehatan bergegas untuk mengamankan lebih banyak tempat tidur. Meskipun angka rawat inap meningkat, angka kematian di negara ini masih relatif rendah, yaitu 0,79%.

Korsel adalah salah satu negara pertama yang mencatat kasus Covid-19 setelah muncul di Wuhan, China pada akhir 2019. Sejak itu, negeri tersebut memiliki 425.065 infeksi, dengan 3.363 kematian.

Negara ini telah sepenuhnya memvaksinasi 79,1% dari 52 juta penduduknya. Sementara hanya 4,1% yang telah diberi dosis booster.

Sementara itu, Korsel bulan ini telah beralih ke rencana 'hidup damai dengan Covid-19'. Aturan ini akan mencabut pembatasan sosial di masyarakat, seperti jam malam dan aturan menonton acara.

Paspor vaksin, bukti vaksinasi juga menjadi keharusan untuk warga beraktivitas di ruang publik. Negeri itu sepenuhnya akan menghapus pembatasan sosial Februari 2022.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Gamsahamnida Oppa! Korsel Sumbang Oksigen, Bantu Rp58 M


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading