Internasional

Tak Hanya Jakarta, Kota-kota Asia Ini Terancam Tenggelam

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 November 2021 08:32
Banjir bandang di dekat Jurong Town Hall Road. Dok: Nicholas Ong/Ist
Foto: Banjir bandang di dekat Jurong Town Hall Road. Dok: Nicholas Ong/Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyeksi potensi kawasan DKI Jakarta tenggelam tahun 2030 makin banyak disampaikan oleh banyak pihak. Namun rupanya tidak hanya ibu kota Indonesia saja yang akan mengalami hal ini, ada wilayah di negara Asia lainnya yang diramal bisa tenggelam.

Prediksi ini muncul melalui laporan Environmental Research Letters. Studi dikerjakan oleh para peneliti dari Princeton University dan Potsdam Institute for Climate Impact Research di Jerman.

Laporan itu menyebutkan akan ada sekitar 200 juta penduduk perkotaan lainnya akan mendapati tempat tinggal mereka terendam air laut hingga setinggi lutut meski suhu global dunia naik 2 derajat celcius. Wilayah mereka juga akan lebih rentan dilanda badai.

"Sekitar lima persen dari total populasi dunia saat ini tinggal di daratan yang ada di bawah level air pasang yang diperkirakan akan naik berdasarkan karbon dioksida yang ditambahkan oleh aktivitas manusia ke dalam atmosfer," kata CEO dan kepala peneliti Climate Central, Ben Strauss, yang memimpin penyusunan laporan Environmental Research Letters, dalam pernyataan kepada AF, dikutip Rabu (17/10/2021).

Situasi terburuk ini diperkirakan berpotensi terjadi kawasan Asia, yang menjadi lokasi dari sembilan kota besar yang berisiko tinggi. Wilayah daratan Bangladesh dan Vietnam diprediksi akan berada di bawah garis pasang tinggi untuk jangka panjang, bahkan saat suhu global naik 2 derajat Celsius.

Area-area dengan pembangunan pesat di China, India dan Indonesia juga diprediksi akan menghadapi kehancuran. Sebagian besar proyeksi kenaikan permukaan laut pada kota-kota tepi pantai akan berlangsung hingga akhir abad ini.

Kenaikan permukaan laut diperkirakan mencapai setengah meter hingga kurang dari dua kali lipat dari itu. Ini bergantung pada seberapa cepat polusi karbon berkurang.

Laporan para peneliti itu juga mengatakan lautan akan terus meluas selama ratusan tahun setelah tahun 2100. Fenomena ini dipicu oleh lapisan es yang mencair, panas yang terjebak di lautan dan dinamika air yang menghangat. Kenaikan juga tidak akan terpengaruh meski dunia menurunkan emisi gas kaca dengan agresif.


(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenapa Biden Ingatkan Soal Ancaman Jakarta akan Tenggelam?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular