Covid Makin Ngeri, Eropa 'Lockdown' Warga Enggan Vaksin
Jakarta, CNBC Indonesia - Eropa kini menjadi episentrum Covid-19 lagi. Jumlah kasus naik 50% dari bulan lalu, bahkan akhir pekan kemarin dilaporkan jumlah kasus baru menembus 2 juta hanya dalam seminggu, terbanyak sepanjang sejarah pandemi.
Para pemimpin Eropa pun memperkuat sikapnya pada orang-orang yang enggan divaksinasi di benua itu. Bahkan sejumlah langka isolasi akan dilakukan karena gelombang serangan Covid-19 yang makin mengkhawatirkan seiring masuknya musim dingin di kawasan tersebut.
Austria muncul lebih dUlu sebagai negara yang me-lockdown penduduk yang enggan divaksin sejak Senin (15/11/2021). Hal yang sama juga akan dilakukan Jerman kepada orang-orang yang belum diinokulasi secara nasional.
Jika disetujui parlemen, Jerman sendiri akan mengharuskan orang-orang memberikan bukti vaksinasi atau tes negatif untuk menggunakan kendaraan umum, baik itu bus ataupun kereta api. Negara itu kini memperluas sistem "3G", yang memaksa warga menunjukan bukti vaksin untuk memasuki tempat-temnpat public dengan pengaturan tertentu.
"Lockdown untuk yang tidak divaksinasi," kata wakil pimpinan Partai Hijau Robert Habeck menilai aturan itu sebagaimana dikutip CNN International dari ARD, Rabu (17/11/2021).
Di Jerman bagian timur, penyerapan vaksin yang rendah telah membawa tekanan baru bagi rumah sakit. Pasalnya infeksi muncul dengan kecepatan tinggi per hari, di mana rata-rata kasus tujuh hari terakhir mencapai 40.000, tertinggi semenjak pandemi dan dua kali lipat dari awal November lalu.
Ibu kota Berlin sendiri sudah melakukan pembatasan baru bagi mereka yang tidak divaksin sejak Senin. Bukti vakjsinasi atau pulih dari Covid-19 selama enam bulan diperlukan untuk masuk ke bar, restoran, bioskop hingga tempat hiburan lain.
Sementara itu, negara-negara Eropa lain mengadopsi langkah mempercepat booster. Inggris misalnya mulai mengkampanyekan suntikan ketiga Covid-19 itu sebagai 'vaksinasi penuh'.
"Sangat jelas bahwa mendapatkan tiga suntikan, mendapatkan booster, akan menjadi fakta penting. itu akan membuat hidup Anda lebih mudah dalam segala macam cara, dan kami harus menyesuaikan konsep kami tentang apa yang dimaksud dengan vaksinasi penuh. karena itu," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada konferensi pers.
Sementara itu Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Eropa Dr Hans Kluge memperingatkan penyebaran pandemi di benua itu mendorong sistem kesehatan ke 'tepi jurang". Karenanya penataan ulang sumber daya diperlukan di benua itu agar semua sistem tak kewalahan.
Kenaikan kasus Covid-19 juga terlihat di Belanda dengan rekor 16.000, terbesar sejak pandemi, Belgia dan juga Prancis. Terparah terlihat di Eropa Timur di mana Rumania, Bulgaria dan Latvia melaporkan rekor jumlah kematian harian Covid-19 sebagaimana diperlihatkan data Johns Hopkins.
(sef/sef)