
Tiba-tiba AS Marah Besar ke Rusia, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) mengutuk keras uji coba anti-satelit Rusia, Senin (15/11/2021). Pasalnya, aktivitas itu telah mengancam keselamatan kru Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Washington menyebut bahwa tindakan itu tidak bertanggung jawab. Uji coba itu menyerang satelit Rusia dan menciptakan lebih dari 1.500 keping puing yang mengancam orbit bumi dan keselamatan awak ISS.
Bahkan, para pejabat AS menekankan bahaya jangka panjang dan potensi kejatuhan ekonomi global dari uji coba Rusia. Bahaya yang ditimbulkan seperti gangguan layanan telepon dan broadband, prakiraan cuaca, kerusakan sistem GPS yang mendukung aspek sistem keuangan, termasuk mesin bank, serta hiburan dalam penerbangan, serta hambatan layanan radio satelit dan televisi.
"Rusia telah menunjukkan pengabaian yang disengaja terhadap keamanan, keselamatan, stabilitas, dan keberlanjutan jangka panjang dari domain ruang angkasa untuk semua negara," kata komandan Komando Luar Angkasa AS Jenderal James Dickinson, dikutip dari CNN International dikutip Rabu (17/11/2021).
"Puing-puing yang diciptakan oleh DA-ASAT Rusia akan terus menjadi ancaman bagi aktivitas di luar angkasa selama bertahun-tahun yang akan datang."
Hal senada juga ditegaskan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Tes itu, kata dia, perilaku sembrono dan tidak bertanggung jawab.
Juru Bicara Gedung Putih Andres Bates menambahkan pemerintah Joe Biden menilai tindakan Rusia menunjukan pengabaian sepenuhnya pemerintah Putin. Bahkan berujar akan meminta pertanggungjawaban.
"Puing-puing ini juga akan terus menimbulkan ancaman langsung terhadap kegiatan di luar angkasa selama bertahun-tahun yang akan datang dan menempatkan satelit berisiko yang diandalkan semua negara untuk keamanan nasional, kemakmuran ekonomi, dan penemuan ilmiah," tegasnya.
Sementara itu Rusia membenarkan melakukan tes dan menghancurkan satelit mati yang telah mengorbit sejak 1982, Selasa (16/11/2021). Tapi pemerintah Vladimir Putin membantah tindakan yang dilakukan membahayakan astronot ISS.
"AS tahu pasti bahwa fragmen yang dihasilkan, dalam hal waktu uji dan parameter orbit, tidak dan akan tidak menimbulkan ancaman bagi stasiun orbit, pesawat ruang angkasa, dan aktivitas luar angkasa." kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari Associated Press (AP).
Rusia bahkan menyebut pernyataan pejabat AS sebagai "munafik." Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan serangan itu dilakukan dengan presisi dan tidak menimbulkan ancaman bagi stasiun luar angkasa.
Saat ini ada tujuh astronot di stasiun luar angkasa, termasuk astronot NASA Mark Vande Hei, kosmonot Rusia Anton Shkaplerov dan Pyotr Dubrov,serta tim mis yang baru tiba yakni astronot NASA Raja Chari, Thomas Marshburn, Kayla Barron, dan juga astronot Badan Antariksa Eropa Matias Maurer.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Biden Usir 24 Diplomat Rusia
