Jangan Kelewat! Deretan Rumah di Kota Ini Harganya Turun

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Senin, 15/11/2021 15:45 WIB
Ilustrasi rumah baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) melaporkan indeks harga properti residensial (IHPR) di sejumlah kota di Indonesia mengalami pertumbuhan melambat secara tahunan (year on year/yoy) pada Kuartal III-2021.

Kendati demikian, terdapat dua kota yang mengalami indeks penurunan harga secara tahunan pada Kuartal III-2021, yakni di Bandar Lampung dan Padang.

Berdasarkan survei harga properti residensial (SHPR) Kuartal III-2021 yang telah dirilis BI menunjukkan, IHPR di Bandar Lampung pada Kuartal III-2021 mencapai 206,65 atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 209,96.

Namun secara kuartalan (qtq), IHPR di Bandar lampung terlampau meningkat, yakni pada Kuartal II-2021 mencapai 205,8.

Sementara itu, IHPR di Padang pada Kuartal III-2021 mengalami penurunan secara kuartalan, namun meningkat secara tahunan.

Dimana pada IHPR di Padang pada Kuartal III-2021 mencapai 197,89 atau lebih rendah dibandingkan Kuartal II-2021 yang mencapai 198,23. Namun meningkat dibandingkan Kuartal III-2020 yang mencapai 195,99.

Secara nasional, harga properti residensial tumbuh terbatas pada Kuartal III-2021, sebesar 1,41% (yoy). Lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Kuartal sebelumnya yang sebesar 1,49% (yoy), maupun pada Kuartal III-2020 yang mencapai 1,51% (yoy).

Berdasarkan wilayah, perlambatan pertumbuhan IHPR utamanya terjadi di Kota Medan yaitu 2,96% (yoy), kemudian diikuti oleh Pekanbaru 2,80% (yoy), dan Padang 0,96%(yoy).

Perlambatan IHPR tersebut terutama terjadi pada rumah tipe menengah yang tumbuh sebesar 1,39% (yoy) dan tipe kecil 2,03% (yoy). Lebih rendah dari 1,59% (yoy) untuk tipe menengah dan 1,39% (yoy) tipe kecil pada kuartal sebelumnya.

Sedangkan tipe besar tumbuh relatif stabil pada kisaran 0,80% (yoy). Hal ini ditengarai adanya upaya developer untuk menghabiskan rumah ready stock di mayoritas kota yang terpantau. Sehingga cenderung menahan kenaikan harga.



(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menteri Ara : Sektor Perumahan Tak Butuh Utang Luar Negeri