Ekonomi RI Masih Sulit, Begini Gambaran Harga Rumah Saat Ini

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 November 2021 07:05
Suasana proyek pembangunan perumahan di Depok, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Harga hunian rumah hunian masih menunjukkan kenaikan pada kuartal IV-2020 namun laju kenaikan melambat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana proyek pembangunan perumahan di Depok, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Harga hunian rumah hunian masih menunjukkan kenaikan pada kuartal IV-2020 namun laju kenaikan melambat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia menunjukkan perlambatan cukup signifikan pada triwulan III-2021. Seiring dengan hantaman keras covid-19 varian delta diikuti pengetatan mobilitas, ekonomi cuma mampu tumbuh 3,5%.

Hal ini turut mempengaruhi harga properti. Laporan terbaru dari Bank Indonesia (BI) menggambarkan harga properti residensial pada kuartal III-2021 masih naik. Namun lajunya melambat.

"Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan harga properti residensial tumbuh terbatas pada triwulan III 2021. Hal ini tercermin dari kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2021 sebesar 1,41% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,49% (yoy)," tulis BI dalam laporannya.

Sementara pada triwulan IV 2021, harga properti residensial primer diprakirakan masih tumbuh terbatas sebesar 1,19% (yoy).

Dari sisi penjualan, lanjut laporan BI, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal III-2021 masih tertahan. Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang terkontraksi 15,19% (yoy). Penurunan penjualan properti residensial terutama terjadi pada tipe rumah kecil.

Berdasarkan sumber pembiayaan, hasil survei menunjukkan bahwa pengembang masih mengandalkan pembiayaan yang berasal dari non-perbankan untuk pembangunan properti residensial. Pada kuartal III-2021, sebanyak 65,87% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.

Sementara itu, dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi pilihan utama. Pangsa pembelian properti melalui KPR mencapai 75,38% dari total pembiayaan.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi RI Pulih Beneran: Jualan Rumah Mulai Laris Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular