
Ada Lomba Superbike, Warning BNPB: Waspada Gelombang Ketiga!

Troy mengungkapkan angka penularan Covid - 19 di Tanah Air memang semakin menurun, tingkat keterisian rumah sakit juga mengalami hal yang sama. Alhasil pemerintah mulai melonggarkan aturan PPKM. Setali tiga uang, tingkat mobilitas masyarakat pun juga meningkat.
"Sayangnya, hal ini berbanding lurus dengan tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap prokes. Masyarakat merespon fenomena penurunan angka penularan dan pelonggaran PPKM secara euphoria dan mulai abai terhadap Prokes Covid - 19. Contohnya di Jakarta, masyarakat sudah banyak yang abai dengan Prokes," ucap Troy.
Untuk mengantisipasi terpaan penularan gelombang ke 3 tersebut, sambung Troy, pemerintah telah mengambil beberapa langkah, diantaranya meningkatkan kapasitas tes COVID-19, menggecarkan kembali sosialisasi penerapan prokes, vaksinasi COVID-19, mengetatkan akses masuk dari luar negeri, mendorong penggunaan aplikasi Peduli Lindungi, dan mempercepat pengembangan obat anti Covid - 19.
Troy menyampaikan, pandemi ini sudah berjalan hampir dua tahun, artinya kita sudah banyak pengalaman, artinya koordinasi pun juga semakin lebih baik dibanding saat awal pandemi. Dalam menghadapi dan menangani Covid - 19, kita tidak bisa bekerja sendiri - sendiri, tetapi secara bersama - sama.
"Kita mengenal apa yang disebut Penta Helix, multi pihak. Penta Helix Covid - 19, selain melibatkan lembaga - lembaga pemerintah, seperti Kementerian, TNI / POLRI / Satpol PP, juga melibatkan media, akademisi, para pakar, sektor swasta, Nakes, relawan, dan masih banyak lagi. Kita bersama - sama terus berupaya menekan angka penularan," ucap Troy.
Lebih lanjut Troy mengimbau, selain terus taat terhadap Prokes, masyarakat juga harus cerdas dalam menerima informasi dan jangan percaya hoaks. Selain tantangan dalam upaya memutus penyebaran virus corona, hal lain yang perlu diwaspadai adalah adalah adanya infodemik seputar Covid-19. Infodemik ini mengarah pada informasi berlebih akan sebuah masalah, sehingga kemunculannya dapat mengganggu usaha pencarian solusi terhadap masalah tersebut.
Maraknya infodemik yang berisi berita tidak benar atau hoaks dan rumor mengenai COVID-19 di tengah masyarakat dapat memperburuk situasi pandemi itu sendiri. Laju penyebaran berita hoaks itu sering terjadi karena seseorang tidak memeriksa kembali saat membagikan ke orang lain dan tidak memahami tentang dampak dari informasi itu sendiri ke depannya.
Untuk mengatasi penyebaran Hoaks tersebut, Satgas Covid 19 bersama Kominfo, Kepolisian Republik Indonesia, serta seluruh lembaga pemerintah, swasta, dan juga media maupun komunitas lainnya terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk selalu melakukan saring sebelum sharing terkait isu Pandemi yang belum terbukti kebenarannya dan mengungkap berbagai kasus hoaks yang meresahkan dengan melakukan upaya hukum.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]