
Minyak 'Mendidih' Sampai 2022, Arab Cs Pesta Durian Runtuh!

Pertanyaannya, sampai kapan harga minyak akan naik?
Bank Dunia dalam Commodity Markets Outlook memperkirakan harga energi masih akan naik hingga tahun 2022. Harga energi diperkirakan berangsur turun di pertengahan 2022 karena pasokan yang mulai pulih.
Bank Dunia memproyeksikan harga minyak mentah akan mencapai $74/barel pada tahun 2022, naik dari proyeksi $70/barel pada tahun 2021. Harga minyak kemudian diperkirakan turun menjadi $65/bbl pada tahun 2023.
Sementara itu pandangan lebih agresif atas harga minyak dikeluarkan oleh Goldman Sach dan Bank Amerika (Bank of America).
Goldman Sach memperkirakan permintaan minyak akan segera mencapai tingkat pra-COVID-19 sekitar 100 juta barel per hari (bph) karena konsumsi di Asia rebound setelah gelombang Delta COVID-19.
Selain itu, bank memperkirakan peralihan gas-ke-minyak dapat berkontribusi setidaknya 1 juta barel per hari untuk permintaan minyak. Hal ini akan mendorong harga minyak mendekati US$ 100/barel pada 2021 dan mencapai US$ 110/barel pada tahun 2022.
"Meskipun bukan kasus dasar kami, kegigihan (peralihan) seperti itu akan menimbulkan kenaikan perkiraan harga Brent menjadi $90/barel pada akhir tahun," kata Goldman dalam reisetnya pad 24 Oktober 2021.
"Kami akan membutuhkan harga untuk naik menjadi $110/bbl untuk menahan permintaan yang cukup untuk menyeimbangkan defisit pasar yang saat ini kami lihat di 1Q22 mengingat ekspektasi kami bahwa OPEC+ terus berlanjut di jalur kenaikan kuota saat ini sebesar +0,4 mb/d per bulan," tambahnya.
Sementara itu, patokan minyak mentah Brent akan mencapai $ 120 per barel pada akhir Juni 2022, menurut Bank of America mengatakan dalam sebuah riset, mengutip Bloomberg.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
