
Partai Komunis China Gelar 'Kopi Darat' Akbar, Bahas Apa Ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Partai Komunis China (PKC) menggelar sebuah pertemuan tingkat tinggi yang melibatkan petinggi-petinggi partai itu di Beijing, Senin (8/11/2021). Pertemuan itu rencananya akan membahas beberapa isu penting, termasuk di dalamnya mengenai kepemimpinan Presiden Xi Jinping di masa mendatang.
Mengutip AFP, tercatat sekitar 400 anggota Komite Sentral partai menghadiri pertemuan itu. Rencananya, pertemuan akan berlangsung tertutup selama empat hari. Diharapkan pertemuan itu akan menghasilkan aturan-aturan pelaksanaan Kongres Partai ke-20 tahun depan dalam bentuk resolusi.
Dalam acara tersebut, Xi Jinping yang juga Sekjen PKC membuka pertemuan dengan laporan kerja dan pencapaian partai itu selama kekuasaannya dalam 100 tahun terakhir. Media China Xinhua menggambarkan Xi sebagai figur yang terus berinovasi untuk kemajuan China.
"Xi merupakan seorang pria dengan pemikiran dan perasaan yang mendalam, seorang pria yang mewarisi warisan tetapi berani berinovasi, dan seorang pria yang memiliki visi ke depan dan berkomitmen untuk bekerja tanpa lelah," sebut media itu.
Tak hanya itu, Xi Jinping sendiri diprediksi akan menyatakan bahwa ia akan menjalani masa jabatan ketiga kepemimpinannya sebagai presiden di acara itu. Masa jabatannya sendiri telah ditandai dengan tindakan keras anti-korupsi yang meluas, kebijakan represif di kawasan seperti Xinjiang, Tibet dan Hong Kong, dan pendekatan yang semakin tegas terhadap hubungan luar negeri.
Chris Johnson selaku analis di Center for Strategic International Studies, mengatakan bahwa ini sendiri tidak lepas dari pemikirannya untuk mengubah sistem dan juga pakem yang tidak disukai. Terbaru, Xi baru-baru ini meluncurkan kampanye "kemakmuran bersama", yang dirancang untuk mengatasi ketidaksetaraan kekayaan dan memperketat pengawasan terhadap raksasa bisnis dalam negeri.
"Resolusi baru dapat menandai peluang bagi Xi untuk merapikan ... beberapa bagian dari sejarah yang tidak dia sukai, termasuk ekses reformasi ekonomi pada tahun 1990-an," ujarnya.
Alice Ekman selaku peneliti di Institut Studi Keamanan Uni Eropa, juga mengutarakan hal serupa. Ia menyebut bahwa Xi ingin menjadi seorang pemimpin yang berbeda dan berpikir jauh ke depan.
"Resolusi baru itu jelas merupakan bagian dari upaya Xi Jinping untuk memperpanjang kehadirannya sebagai ketua partai," tambahnya.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Xi Jinping Buat 'Pesta Mewah' Sejagad, Pesan Ini Buat Dunia