Internasional

China Desak Warga Timbun Bahan Pokok, Lockdown Besar-besaran?

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
04 November 2021 08:01
People look at products in the flour section of a supermarket following outbreak of the coronavirus disease (COVID-19) in Beijing, China, November 3, 2021. REUTERS/Thomas Peter Foto: Warga membeli bahan kebutuhan pokok usai pemerintah meminta masyarakat menyetok kebutuhan sehari-hari untuk keadaan darurat di Supermarket Beijing, China, 3 November 2021. (REUTERS/Thomas Peter)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan (Kemendag) China menyarankan agar warganya untuk mulai menimbun bahan-bahan kebutuhan sehari-hari. Mereka diminta untuk mempersiapkan pasokan kebutuhan hidup pokok dan darurat sejak awal pekan ini.

"Kami meminta keluarga untuk menyimpan sejumlah kebutuhan sehari-hari yang diperlukan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dan keadaan darurat," ujar situs resmi pemerintah tersebut.

Selain itu, Kemenag juga menyarankan warga menyetok kebutuhan makanan bukan hanya untuk musim dingin ini, tetapi juga hingga musim semi. Ini mendadak membuat gelombang kepanikan di media China. Sejumlah netizen berspekulasi soal apa yang terjadi.

Perintah menimbun makanan diambil dengan beberapa pertimbangan mengenai permasalahan yang sedang dialami Negeri Tirai Bambu. Salah satunya cuaca buruk, kekurangan energi, dan pembatasan akibat lonjakan Covid-19.

Sebelumnya, rata-rata harga pangan, terutama sayuran, melonjak 39,8% sejak September. Ini diakibatkan gagal panen yang disebabkan hujan lebat yang membanjiri lahan sayuran.

Sejak September hingga awal Oktober, terjadi hujan deras terjadi di sebagian besar wilayah utara China. Kebanyakan membanjiri provinsi penghasil sayuran terbesar di Shandong.

Sementara itu, tindakan penguncian (lockdown) juga sedang digalakkan di beberapa provinsi yang mengalami lonjakan Covid-19. China merupakan negara yang masih menganut konsep "no tolerance" pada Covid-19, berbeda dengan tren banyak negara saat ini yang memilih 'damai' dengan corona.

Sejauh ini, China sudah melakukan lockdown di kota Heihe, Lanzhou, dan Eijin. Selain di tiga kota itu, penguncian yang sifatnya lokal atau per kompleks perumahan juga dilakukan di distrik Changping, barat laut Beijing.

Sebagaimana diketahui, kasus corona di China kembali pecah rekor. Pada Kamis (4/11/2021), tercatat 109 kasus Covid-19 baru, jadi jumlah kasus infeksi harian tertinggi negara tersebut.

Data Worldometers menunjukkan negara terbesar di Asia itu mencatat total 97.423 kasus infeksi dan 4.636 kematian sejak wabah itu pertama kali muncul di kota Wuhan pada Desember 2019.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jangan Kaget! Krisis China Beri RI Durian Runtuh


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading