Lapor, Pak Jokowi! Kebangkitan Ekonomi RI Makin Pasti

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 November 2021 12:39
Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Data kedua adalah inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi inflasi 0,12% pada Oktober 2021 dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Ini membuat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 1,66%.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan terjadi inflasi 0,09% mtm. Sementara inflasi tahunan diperkirakan 1,63%. Artinya, laju inflasi sedikit lebih cepat ketimbang ekspektasi pasar.

Sementara inflasi inti pada Oktober 2021 tercatat 1,33% yoy. Lebih tinggi dibandingkan September 2021 yang sebesar 1,3% dan menjadi yang tertinggi dalam empat bulan terakhir.

Inflasi inti kerap dijadikan indikator untuk mengukur kekuatan daya beli. Sebab, inflasi inti berisi harga barang dan jasa yang persisten, bandel, tidak gampang naik-turun. Kalau harga barang dan jasa yang tergolong komponen inti naik, artinya konsumen rela sudah rela membayar lebih, tanda daya beli yang lebih kuat.

  

Seperti halnya aktivitas manufaktur, laju inflasi pun terakselerasi selepas pelonggaran Pemberlakuan Pembatasa Kegiatan Masyarakat (PPKM). Permintaan yang meningkat karena masyarakat sudah tidak lagi #dirumahaja menyebabkan tekanan inflasi.

"Inflasi secara umum memang sepertinya tetap rendah hingga akhir 2021. Namun ada kemungkinan tekanan inflasi dari sisi permintaan pada kuartal IV-2021 karena pelonggaran pembatasan sosial," tulis Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri, dalam risetnya.

Di satu sisi, percepatan laju inflasi memang perlu diwaspadai. Namun di sisi lain, ini juga menandakan peningkatan permintaan yang berarti konsumsi rumah tangga sudah mulai bangkit setelah tertekan akibat PPKM ketat.

Kalau industri manufaktur adalah penyumbang terbesar PDB dari sisi lapangan usaha, maka konsumsi rumah tangga adalah kontributor utama dari sisi pengeluaran. Saat konsumsi bangkit, maka pertumbuhan ekonomi juga akan terungkit.

So, sepertinya perekonomian nasional akan mengalami start yang impresif pada kuartal IV-2021. Jika bisa dipertahankan, apalagi ditingkatkan, maka pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 bakal cerah. Kebangkitan ekonomi Indonesia rasanya ada di depan mata.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular