Strategi Axa Mandiri Raih Peluang Saat Pandemi
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo Gunawan Kusuma mengungkapkan perusahaan masih konsisten mencatat pertumbuhan pendapatan premi dan semakin membaik seiring terkendalinya pandemi Covid-19. Hingga semester I-2021 perusahaan mencatat pertumbuhan premi sebesar14-15% dan diproyeksi tetap konsisten hingga akhir tahun ini, seiring dengan perbaikan ekonomi.
"Untuk mencapai target tersebut kami tentu akan terus meningkatkan pelayanan, baik secara online maupun offline," jelas Handojo kepada CNBC Indonesia.
Menurutnya, meski pandemi membuat industri tertekan termasuk industri asuransi, adaptasi dan inovasi menjadi kunci dari AXA Mandiri. Handojo mengatakan perusahaan sudah lama menyiapkan infrastruktur digital sehingga bisa beradaptasi lebih cepat.
"Adopsi digital sudah lama kami lakukan dan persiapkan, bukan hanya untuk nasabah, namun juga tenaga pemasar agar melayani nasabah dengan baik," jelasnya.
Pandemi juga memberikan kesempatan bagi perusahaan mempercepat dan membangun end to end ekosistem. Perusahaan juga menerjemahkan enabler agar tepat guna dan produktif juga dilakukan. Menurutnya, investasi digital tidak bisa lagi dikurangi apalagi ditunda di saat seperti ini.
AXA Mandiri juga mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai bagian yang tidak terpisahkan. Menurutnya, semua karyawan juga harus beradaptasi dengan kebutuhan nasabah yang ikut berubah dengan melakukan pelayanan yang tepat guna dan sesuai segmentasinya.
"Segmentasi menjadi sangat penting, bukan hanya dari sosial ekonomi namun juga bagaimana profil nasabah, bukan hanya profil risiko, tetapi juga lifestyle," ungkap Handojo.
Oleh karena itu pada masa pandemi, AXA Mandiri juga menyiapkan beberapa produk baru meski tetap memperkuat produk yang masih ada. Pasalnya, masih banyak nasabah tertarik dengan produk yang konvensional.
Selain adaptasi dan inovasi digital, hal penting lain yang harus dilakukan yakni meningkatkan literasi keuangan. Handojo mengungkapkan literasi ekonomi digital baru mencapai 20% di Indonesia. Pihaknya pun terus melakukan edukasi bersama dengan perusahaan induk, dan juga partner lokal, tidak terkecuali Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Literasi sangat penting agar masyarakat tidak salah kaprah, bahwa membeli asuransi itu berbeda dengan tabungan. Ekspetasi yang berbeda ini yang akan mengakibatkan nasabah kecewa dan dirugikan," ungkap Handojo.
Untuk mengantisipasi ini pula, Axa Mandiri selalu berusaha untuk terbuka pada setiap produk yang ada. Bahkan Axa Mandiri menyiapkan Welcome Call kepada nasabah untuk meyakinkan bahwa produk yang dibeli memang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
(rah/rah)