Dana Covid Sisa Rp 310 T, Pencairan Dikebut Dalam 2 Bulan!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan merealisasikan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 100% pada tahun ini. Setidaknya ada sekitar Rp 310,86 triliun anggaran tersisa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, per 22 Oktober 2021, anggaran PEN sudah terealisasi Rp 433,91 triliun atau 58,3% dari pagu Rp 744,77 triliun.
"Sampai akhir tahun akan meningkat dan bisa mencapai 100% atau lebih," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (26/10/2021).
Menurutnya, anggaran PEN akan habis digunakan hingga akhir tahun terutama ke kluster kesehatan. Ini untuk membayar klaim perawatan pasien Covid-19 ke Rumah Sakit.
Sebab, lonjakan kasus akibat varian delta pada beberapa bulan lalu berdampak pada tagihan rumah sakit yang semakin besar. Tagihan RS ini yang masih belum dibayar sepenuhnya oleh Pemerintah sehingga realisasi masih kecil.
"Ini penanganan terkait varian delta yang klaim RS alami peningkatan," kata dia
Selain itu, akan ada program lainnya menggunakan anggaran PEN. Diantaranya, mengoptimalisasi Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang akan diperluas jangkauannya. Kemudian ada juga perpanjangan kartu sembako hingga akhir tahun bagi masyarakat miskin.
"Top up kartu sembako tadi sudah dirapatkan secara teknis. Top up gunakan dana optimalisasi di Kemensos dimana November-Desember masing-masing Rp 300 ribu pada 35 kabupaten/prioritas untuk penanganan kemiskinan ekstrim," jelasnya.
Di sisi lain, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebutkan, pemerintah juga akan mengoptimalkan program padat karya dalam klaster sektor prioritas. Sebab, saat terjadi pandemi program ini sempat tertunda dan setelah Covid-19 mereda maka akan kembali ditingkatkan.
"Program prioritas sebenarnya ketika delta tinggi banyak tertunda. Di September (Covid-10) turun dan mulai bergerak lagi yang dapat karya, dan ada percepatan di program2-program itu," tegasnya.
(mij/mij)