'Helikopter Uang' Jokowi Sudah Disebar Lebih dari Rp 1.000 T!

News - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
21 October 2021 12:35
INFOGRAFIS, Daftar Bansos yang Cair di Bulan Ini Foto: Infografis/ Bansos September 2021/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 membuat pemerintah harus menggelontorkan dana sangat besar. Dari tahun lalu hingga sekarang realisasi dana program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) mencapai Rp 1.004 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani merinci sejak masuknya pandemi Covid-19 pada Maret 2020 hingga tahun ini, anggaran PC PEN terus meningkat. Sri Mulyani merinci pada 2020, anggaran PC PEN yang digelontorkan sebesar Rp 695,2 triliun dengan realisasi Rp 575,85 triliun.

Sri Mulyani merinci, pada 2020 anggaran kesehatan terealisasi sebesar Rp 62,67 triliun, perlindungan sosial Rp 216,59 triliun, sektoral K/L dan Pemda Rp 65,22 triliun, dukungan UMKM Rp 112,26 triliun. Selain itu, realisasi pembiayaan korporasi terealisasi Rp 60,73 triliun, dan insentif usaha terealisasi Rp 58,38 triliun.

Sementara, pada 2021, anggaran PC PEN juga telah dialokasikan dengan beberapa perubahan anggaran. Awalnya hanya Rp 428 triliun, namun kemudian ditingkatkan menjadi Rp 744,77 triliun.

Di mana anggaran untuk bidang kesehatan sebesar Rp 214,96 triliun, perlindungan sosial Rp 186,64 triliun, program prioritas sebesar Rp 117,94 triliun. Serta anggaran untuk dukungan UMKM dan Korporasi sebesar Rp 162,4 triliun dan insentif usaha sebesar Rp 62,83 triliun.

"Ini menggambarkan bahwa keuangan negara sangat fleksibel di dalam merespon tantangan covid yang memang terus berubah dan sangat dinamis," ujarnya dalam sebuah webinar, Kamis (21/10/2021).

Realisasinya per 15 Oktober 2022 adalah Rp 428 triliun atau 57,5% dari pagu. "Karena biaya yang dikeluarkan untuk penanganan Covid-19 ini sungguh sangat-sangat besar, dan masih terus bergerak," kata Sri Mulyani melanjutkan.

Oleh karena itu, Sri Mulyani berharap di tengah adanya normalisasi kebijakan dan pelonggaran aktivitas masyarakat, masyarakat diminta untuk tetap patuh dan menjalankan protokol kesehatan. Karena apabila terjadi kenaikan Covid-19 lagi, pemerintah harus melakukan langkah-langkah dalam merestriksi masyarakat.

"Jadi meskipun pemerintah telah mengalokasikan bidang kesehatan ratusan triliun, ini tetap untuk menjaga masyarakat dan kita berharap masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan," ujarnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kemenko Perekonomian: Tak Ada Tambahan Belanja


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading