Kemenko Perekonomian: Tak Ada Tambahan Belanja

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan tidak ada tambahan belanja baru dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Total dana PEN tetap sesuai pagu Rp 699,43 triliun.

Demikianlah disampaikan Alia Karenina, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (6/7/2021)

Namun bila dilihat lebih rinci, memang ada tambahan dana untuk kesehatan dan perlindungan sosial. Namun tambahan tersebut merupakan hasil dari relokasi, refocusing dan reprioritisasi anggaran. Nilainya cukup besar yaitu mencapai Rp 225,5 triliun.

Baca: Luhut Bicara Skenario Terburuk, Saat Covid Tembus 70.000/Hari

Di antaranya meliputi pemangkasan belanja honorarium, perjalanan dinas, paket rapat, belanja jasa, bantuan kepada masyarakat/pemda yang bukan arahan Presiden, pembangunan gedung kantor, pengadaan kendaraan dan peralatan/mesin, sisa dana lelang dan anggaran dari kegiatan yang dikontrakkan.

"Anggaran sebesar Rp 225,54 triliun merupakan hasil refocusing anggaran dari program lain, dan bukan merupakan tambahan alokasi anggaran," kata Alia. APBN tetap bergerak antisipatif, fleksibel namun tetap aman.

Secara keseluruhan total belanja APBN tahun ini adalah Rp 2.750 triliun. Belanja KL mencapai Rp 1.087,4 triliun. Per 4 Juli 2021, total belanja KL baru terealisasi Rp 458,1 triliun. Sehingga masih tersisa Rp 629,4 triliun.

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dana PEN Melonjak Jadi Rp 688 T dan Masih Bisa Naik Lagi