Duar! Pemerintah Ketiban 'Durian Runtuh' Ratusan Triliun

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
25 October 2021 13:20
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan harga komoditas membuat pemerintah Indonesia seakan ketiban durian runtuh. Baik yang ada dalam pos bea keluar (BK) maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

"BK melonjak 910,6% karena komoditas CPO dan logam dasar, batu bara nikel dan lain-lain," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (25/10/2021).

Realisasi BK mencapai Rp 22,56 triliun atau terbaik sepanjang sejarah Indonesia.

Bea masuk dan cukai juga tumbuh dengan realisasi masing-masing 13,7% dan 15,1%. Maka dari itu total penerimaan bea cukai adalah Rp 182,9 triliun atau tumbuh 28,9%.

Sementara itu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp 320,8 triliun atau 107,6% dari target APBN.

"Ini didominasi dari SDA (Sumber Daya Alam) migas maupun non migas," jelasnya.

SDA Migas mencapai pertumbuhan 16,4% dan non migas tumbuh 78,3%. Lainnya adalah pendapatan kekayaan negara dipisahkan, pendapatan PNBP lainnya dan BLU.

Diketahui realisasi ICP dalam 10 bulan terakhir adalah US$ 62,55 per barel atau di atas rata-rata asumsi APBN. HBA dalam periode tersebut mencapai US$ 102,3/ton.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Ini Dia! 'Durian Runtuh' yang Bikin RI Cuan Banyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular