
Gawat! Rusia Temukan Covid-19 Baru 'Pesaing' Delta, Bahaya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mendeteksi varian virus corona baru di negaranya. Ini adalah mutasi dari varian Delta, Delta Plus alias 'AY.4.2'.
Kantor berita RIA, melaporkan peneliti senior pengawas konsumen negara Kamil Khafizov bahkan menyebut ada kemungkinan varian AY.4.2 akan menyebar luas. Sebelumnya, varian ini juga diyakini lebih menular dibandingkan virus corona varian Delta biasa.
Ini juga dikatakan dapat menyebabkan lonjakan kasus infeksi di Rusia, yang saat ini memang sudah mencapai rekor tertinggi. Dia juga mengatakan varian baru ini bisa menggantikan Delta pada akhirnya, meski prosesnya cenderung lambat.
Sebelum Rusia, Israel sudah terlebih dahulu mengkonfirmasi adanya kasus virus corona sub-varian AY 4.2. "Varian AY 4.2 yang telah ditemukan di sejumlah negara di Eropa telah diidentifikasi di Israel," kata pernyataan kementerian kesehatan
Laporan AFP mengatakan kasus ini ditemukan pada seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang baru tiba dari Eropa. Kementerian menambahkan kasus itu diidentifikasi di bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Bocah itu dikarantina dan tidak ada kontak lebih lanjut yang ditemukan.
Mengutip BBC, AY.4.2 memang belum dikategorikan sebagai variant of concern (VoC) maupun varian under investigation. Namun, varian ini dikhawatirkan lebih menular karena sudah menyumbang 6% kasus di negara tersebut.
Varian Delta versi original pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020 lalu dengan nama resmi B.1617.2. Varian ini terus bermutasi hingga disebut sebagai varian 'Delta Plus'.
Rusia kini mencatat total 8.094.825 kasus infeksi dan 226.353 kasus kematian per Kamis. Negeri ini termasuk lima besar negara dengan total warga terinfeksi Covid-19 terbanyak dunia.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Kematian Covid-19 di Rusia Pecah Rekor!