
Covid Singapura Urgent, 'PPKM' Sampai November

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Singapura memperketat kebijakan pembatasan sosial seiring meningkatnya kasus positif Covid-19. Dari sebelumnya Oktober, kini Singapura memperpanjang pembatasan sosial hingga November 2021.
Berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University, Singapura mencatat rekor kenaikan kasus positif harian tertinggi sejak Mei lalu, yakni sebanyak 3.994 kasus. Jumlah rata-rata tujuh hari infeksi baru di Singapura meningkat lebih dari tiga kali lipat dari sebulan yang lalu.
"Singapura akan memperpanjang pembatasan sosialnya untuk menahan penyebaran Covid-19 selama sekitar satu bulan untuk mengurangi tekanan pada sistem fasilitas kesehatan," kata pemerintah, dalam pernyataan dikutip Reuters, dikutip Kamis (21/10/2021).
Kebijakan 'PPKM' yang akan kembali diberlakukan antara lain pembatasan interaksi sosial danbertemu makan hanya dua orang guna memperlambat penularan virus. Sebelumnya pemerintah telah meminta kerja dari rumah (WFH) sebagai standar baru.
Singapura sendiri telah memvaksinasi lebih dari 80% dari 5,45 juta penduduknya. Meski begitu, kasus tanpa gejala atau ringan terus meningkat turut meningkatkan tekanan pada rumah sakit dan staf medis.
"Hampir 90% tempat tidur isolasi di sistem rumah sakit kami telah terisi. Lebih dari dua pertiga tempat tidur ICU kami sudah terisi," kata Lawrence Wong, ketua bersama gugus tugas virus pemerintah, saat konferensi pers.
"Ini bukan hanya soal memiliki tempat tidur tambahan atau membeli peralatan baru, tenaga medis kami kelelahan dan kelelahan," imbuhnya.
Mengutip Channel News Asia (CNA), saat ini ada 71 pasien dalam perawatan intensif. Singapura pun meningkatkan jumlah tempat tidur ICU menjadi 180, naik dari 134.
Peningkatan kasus Selasa kemungkinan akibat lonjakan pasca-akhir pekan, akibat lebih banyak pengunjung ke mal dan kenaikan penggunaan transportasi umum. Singapura kini mencatat total 158.587 kasus infeksi dan 264 kasus kematian, menurut data Worldometers.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura Kembali Pecahkan Rekor Covid-19, Kenapa?