Booming Brompton Usai, Dulu Beli Rp50 Juta Laku Rp135 Juta!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepeda lipat Brompton memang sudah mengalami masa penurunan tren dan harga saat ini. Namun, ketika hype ini melanda Indonesia tahun lalu, banyak pengguna lama Brompton yang ketiban rezeki menjual koleksinya dengan harga tinggi, mencapai ratusan juta. Padahal, harga belinya jauh di bawah itu.

"Brompton terakhir sempat tertinggi anak BOAS menjual Rp 135 juta edisi CHPT3, beli baru Rp 50 juta dijual Rp 135 juta. Mereka ada yang jual-jualin koleksinya, namun ada yang disimpan satu untuk gowes," kata Wakil Ketua Umum komunitas Brompton of Alam Sutera Serpong (BOAS) Cleorado Cordelius Ferdinando kepada CNBC Indonesia, Senin (18/10/21).

Rata-rata pemilik sepeda Brompton dengan jumlah banyak berasal dari komunitas. Mereka menyimpannya sebagai koleksi, namun ketika hype gowes dan permintaan di tahun lalu sangat tinggi, maka itu menjadi peluang untuk mendapatkan cuan, salah satunya edisi khusus.

"Brompton CHPT3 ibaratnya ras paling atas di Brompton, kalau kata orang, sultan kelas atas Brompton. Versi 1 keluar 2017-2018, tahun 2019 versi 2 dengan perbedaan warna doang. Kemarin teman menyimpan dari baru, dia nggak pakai emang, rata-rata komunitas, untuk CHPT3 buat disimpen koleksi," kata Cleorado.

Harganya yang tergolong mahal membuatnya lebih cenderung dijadikan koleksi. Namun, bukan hanya jenis itu, melainkan semua jenis Brompton kala itu sedang naik gila-gilaan. Karenanya, Ia pun mengingatkan anggotanya yang memang ingin mendapatkan selisih, maka itu menjadi momen yang tepat.

"Pas awal PSBB tahun lalu saya juga kaget, kok bisa booming gitu. Dulu emang sudah rame komunitas kita, stabil lah tapi PPKM lebih ramai lagi yang nyari-nyari, kebetulan pas harga tinggi koleksi anak-anak, nggak cuma satu, karena Brompton ada edisi-edisi tertentu, ini yang edisi tertentu naiknya luar biasa misal harga beli Rp 35 juta kemarin bisa sampai Rp 100 juta second," ujarnya.