Impor Vaksin, Daging Kerbau & Obat Naik Drastis di September

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
15 October 2021 17:05
FILE PHOTO: An experimental COVID-19 treatment pill called molnupiravir being developed by Merck & Co Inc and Ridgeback Biotherapeutics LP, is seen in this undated handout photo released by Merck & Co Inc and obtained by Reuters May 17, 2021. Merck & Co Inc/Handout via REUTERS   ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. THIS IMAGE WAS PROCESSED BY REUTERS TO ENHANCE QUALITY, AN UNPROCESSED VERSION HAS BEEN PROVIDED SEPARATELY/File Photo
Ilustrasi Obat

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor konsumsi Indonesia meningkat cukup tajam di September 2021, yaitu US$ 1,79 miliar atau tumbuh 59,66% dibandingkan September 2020.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebutkan, impor barang konsumsi ini naik tajam secara year on year (yoy) terutama ditopang oleh komoditas vaksin yang berasal dari China. Bahkan peningkatannya lebih dari seribu persen.

"Dominasi impor konsumsi itu adalah impor vaksin dari China meningkat 3.100,92%," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/10/2021).

Lebih lanjut, peningkatan impor konsumsi juga didukung oleh komoditas daging. Daging kerbau ini diimpor dari negara mitra dagang seperti India dan Australia.

"Kemudian disusul oleh impor daging kerbau 57,9% 9 (yoy)," kata dia.

Selanjutnya, penopang impor konsumsi yang naik lainnya adalah komoditas obat-obatan yang berasal dari tiga negara utama yakni Jerman, Jepang dan India.

"Lalu diikuti impor bahan obat-obatan, secara yoy alami peningkatan 73,94%," tambahnya.

Secara total nilai impor Indonesia tercatat senilai US$ 16,23 miliar atau tumbuh 40,31% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Impor ini terdiri dari impor konsumsi US$ 1,79 miliar atau naik 59,66%, kemudian impor bahan baku/penolong senilai US$ 12,09 miliar atau tumbuh 45,46%. Selanjutnya ada impor barang modal yang tercatat US$ 2,35 miliar atau tumbuh 10,07%.

"Secara umum perkembangan impor 2021 lebih tinggi dari 2 tahun sebelumnya yakni 2019 dan 2020. Kecuali di bulan Januari lebih rendah dibandingkan 2019 maupun 2020," tegasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 10 'Harta Karun' Ekspor RI yang Jadi Primadona di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular