Aji Mumpung! Harga Tanah di Dekat Proyek Kereta Cepat Melesat
Jakarta, CNBC Indonesia - Program pemerintah dalam pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung berdampak pada penjualan tanah di sekitar akses lokasi. Kini, banyak broker yang menjual tanah tersebut dengan harga tinggi, utamanya jika melihat lokasi yang masih perkebunan.
Hal itu terlihat di berbagai situs jual beli, salah satunya OLX.
Broker menjual dengan sistem kavling dengan berbagai variasi luas tanah. Misalnya dengan sistem cash keras untuk tanah dengan luas 146 meter persegi dibanderol Rp 219 juta, luas 163 meter persegi Rp 244,5 juta, luas 230 meter persegi Rp 414 juta, luas 184 meter persegi Rp 331,2 juta. Artinya, harga tanah per meter persegi dibanderol Rp 1,5 juta sampai Rp 1,8 juta.
Namun, jika menggunakan cicilan selama 12 kali angsur, maka harga melonjak menjadi Rp 2 juta/meter persegi sampai Rp 2,4 juta/meter persegi. Misalnya luas tanah 230 meter persegi menjadi Rp 552 juta, kemudian luas 184 meter persegi menjadi Rp 441,6 juta.
Yang perlu diingat, ini hanya berbentuk lahan kavling, bukan rumah jadi. Sehingga jika diproyeksikan membangun rumah, maka perlu merogoh kocek lebih dalam. Meski demikian, broker mengklaim harga tanah di sini akan naik ke depannya.
"Info sekitar lokasi kantor camat Cikalong Wetan, pintu tol Walini Raya, KCIC. Dekat dengan akses tol nilainya akan naik berkali-kali. Keuntungannya anda akan dapat selisih keuntungan tinggi," tulis broker.
Penjual lain mematok harga tanah di wilayah ini berkisar di Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Kebanyakan penjual menawarkan tanah kavling ini dengan iming-iming prospek ke depan. Apalagi, wilayah Walini sempat diproyeksikan menjadi ibu kota baru Jawa Barat.
"Pertimbangan investasi bangun rumah, hemat Rp 150 juta, include fasum dan drainase, instrumen investasi jangka panjang serta sangat layak buat tabungan maupun hunian yang nyaman," tulis penjual.
(miq/miq)