Internasional

Taliban Bertemu 'Empat Mata' dengan AS, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
11 October 2021 08:32
Taliban flag is seen placed in the uniform of a Taliban soldier at an amusement park in Kabul, Afghanistan, September 13, 2021. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY.
Foto: via REUTERS/WANA NEWS AGENCY

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok Taliban bertemu dengan delegasi Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (9/10/2021) dan Minggu (10/10/2021). Pertemuan yang berlangsung di Doha, Qatar, itu merupakan pertemuan pertama kedua pihak sejak AS meninggalkan Afghanistan.

Taliban menyebut bahwa pembicaraan tersebut berjalan dengan baik, dengan AS disebut berjanji untuk memberikan bantuan kemanusiaan terhadap warga Afghanistan. Meski begitu, bantuan ini bukan berarti pengakuan Negeri Paman Sam terhadap Taliban.

"AS telah setuju untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan yang sangat miskin di ambang bencana ekonomi, sementara menolak untuk memberikan pengakuan politik kepada Taliban," ujar kelompok berhaluan Islam itu dikutip AP, Senin (11/10/2021).

Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyebut diskusi itu profesional. Pihak AS menegaskan kembali bahwa Taliban akan dinilai atas tindakan mereka

"Delegasi AS fokus pada masalah keamanan dan terorisme dan perjalanan yang aman bagi warga AS, warga negara asing lainnya dan mitra Afghanistan kami, serta pada hak asasi manusia, termasuk partisipasi yang berarti dari perempuan dan anak perempuan dalam semua aspek masyarakat Afghanistan," katanya.

Taliban sendiri masih meyakinkan AS bahwa pihaknya mampu dalam menjaga perdamaian di Negara Asia Tengah itu. Mereka berkomitmen bahwa negara itu tidak akan dipakai sebagai tempat pengembangan kelompok teroris.

Namun, Jumat lalu, kelompok ISIS-K yang juga merupakan sempalan ISIS melakukan aksi bom bunuh diri di sebuah masjid Syiah. Aksi itu sejauh ini menewaskan 46 orang.

"Kami dapat menangani Daesh secara independen," sebut juru bicara politik Taliban Suhail Shaheen.

Taliban sendiri sebelumnya berkuasa di Afghanistan pada tahun 1996 hingga 2001. Dalam era itu, kelompok ini memberikan ruang bagi teroris Al Qaeda untuk berkembang biak dan melakukan pelatihan teror.

Berkat pelatihan ini, Al Qaeda sukses dalam melakukan aksinya, termasuk peristiwa 9/11 di AS. Ini membuat Washington mengambil langkah untuk mengirimkan pasukannya ke negara itu.

Sebelumnya selain AS, Taliban juga sempat bertemu dengan Rusia pekan lalu. Taliban diundang khusus ke Moskow guna "diberi panggung" dalam konferensi internasional yang berlangsung 20 Oktober nanti.

"Rusia akan mengundang perwakilan Taliban ke pembicaraan internasional tentang Afghanistan yang rencananya akan diadakan di Moskow pada 20 Oktober," kata perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov, dikutip Reuters.

Sayangnya, belum ada detil soal acara yang diagendakan. Namun undangan itu diyakini akan terkait lanjutan pembicaraan G-20 yang rencananya digelar 12 Oktober.

G-20 akan membahas soal Afghanistan. Bagaimana negeri itu menghindari krisis ekonomi dan kemanusiaan setelah pengambilalihan oleh Taliban 15 Oktober.

Moskow sendiri pernah menjadi tuan rumah konferensi internasional tentang Afghanistan pada Maret lalu. Di mana Rusia, Amerika Serikat (AS), China, dan Pakistan merilis pernyataan bersama.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Taliban Wajibkan Perempuan Afghanistan Pakai Cadar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular