Krisis Energi Eropa Hingga China, Ketahanan Energi RI Aman?

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
10 October 2021 18:15
Direktur Jenderal Migas Djoko Siswanto memberi keterangan pers tentang Penurunan Harga dan Kebijakan Formula Harga BBM Umum di Ruang Sarulla Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (10/2).
Foto: Djoko Siswanto (Muhammad Sabki/CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Energi Nasional Republik Indonesia memastikan krisis energi yang melanda negara-negara global seperti di Inggris hingga China tidak akan berdampak pada Indonesia.

Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto mengatakan, ketahanan energi nasional dinilai masih dalam kondisi aman bahkan Indonesia cenderung diuntungkan dengan kondisi tersebut.

Dalam acara webinar "Krisis Energi Mulai Melanda Dunia, Bagaimana Strategi RI?" yang digelar IKA FH UNDIP, Minggu (10/10/2021), dia menyebut, Indonesia bahkan masih mengekspor batu bara sebesar 70% dari pasokan yang dimiliki, serta ekspor gas sebesar 38% dari pasokan nasional.

"Indeks Ketahanan Energi kita masih di angka 6,57 yang masih dalam kategori tahan, dari tingkat tertinggi sangat tahan di angka 8. Setiap tahunnya indeks ketahanan energi terus meningkat," ujarnya.



Djoko menambahkan, meski menguntungkan, di sisi lain Indonesia tetap harus mengantisipasi impor energi fosil, yakni minyak, yang tentunya bisa berisiko pada subsidi pada Bahan Bakar Minyak (BBM). Meski demikian, hal itu masih bisa diantisipasi dengan keuntungan yang lebih besar dari hasil ekspor batu bara dan gas yang harganya meningkat.

"Tentang impor minyak, meski agak terganggu misalnya Pertamina kan minta subsidi dan akhirnya jadi beban negara. Namun, dengan kondisi batu bara dan gas tinggi kita masih ekspor dan kondisinya jadi wind profit bagi negara," kata Djoko.

Ia memastikan, cadangan minyak nasional saat ini mampu memenuhi kebutuhan domestik selama 20-25 hari, ditambah dengan gas dan batu bara yang justru di ekspor karena kebutuhan domestik yang terpenuhi.

Pemerintah saat ini juga sedang menyiapkan konsep infrastruktur dan pencadangan energi nasional yang saat ini masuk dalam tahap finalisasi, untuk mengantisipasi jika Indonesia mengalami krisis energi di masa mendatang.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Krisis Energi China Menular

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular