
Tak Biasa, Gaya Taliban 'Hukum' Pecandu Narkoba Afghanistan
Sejak menguasai Afghanistan, 15 Agustus, Taliban memiliki gaya tersendiri memimpin negara itu. Termasuk cara menghukum pecandu narkoba.

Pengguna narkoba di Afghanistan menunggu diperiksa oleh petugas usai penggerebekan razia pecandu narkoba oleh milisi Taliban. (AP Photo/Felipe Dana)

Sedikitnya 150 pria dibawa ke kantor polisi distrik setempat untuk diperiksa. (AP Photo/Felipe Dana)

Dilansir dari Associated Press, saat malam tiba, para pejuang menjelajahi tempat-tempat yang diyakini banyak pengguna narkoba di ibu kota. Di bawah jembatan kota Kabul yang ramai, di tengah tumpukan sampah dan aliran air kotor, ratusan pria tunawisma yang kecanduan heroin dan metamfetamin ditangkap, dipukuli, dan dibawa secara paksa ke pusat perawatan.(AP Photo/Felipe Dana)

Semua barang mereka seperti obat-obatan, dompet, pisau, cincin, hingga korek api disita. (AP Photo/Felipe Dana)

Perlakuan keras tersebut merupakan tatanan baru di bawah pemerintahan Taliban. Menurut dokter, banyak orang-orang tercandu penyakit mental, mereka disuruh sadar atau siap untuk dipukul. (AP Photo/Felipe Dana)

Mereka dicukur habis dan dibotak untuk direhabilitasi. (AP Photo/Felipe Dana)

Pada malam hari, para pejuang menyerbu sarang narkoba di bawah jembatan di daerah Guzargah, Kabul. Mereka menggunakan kabel untuk mencambuk dan senapan tersampir. (AP Photo/Felipe Dana)

Pengguna narkoba yang ditahan antrean menuju bangsal detoksifikasi Rumah Sakit Medis Avicenna untuk Perawatan Narkoba. (AP Photo/Felipe Dana)

Tua atau muda, miskin atau pernah kaya, Taliban memandang pecandu yang sama. Bagi mereka sebuah noda pada masyarakat yang mereka harapkan untuk diciptakan. (AP Photo/Felipe Dana)

Pengguna narkoba yang ditahan selama serangan Taliban beristirahat di bangsal detoksifikasi Rumah Sakit Medis Avicenna untuk Perawatan Narkoba di Kabul, Afghanistan. (AP Photo/Felipe Dana)

Tetapi perang Taliban terhadap narkoba menjadi rumit karena negara itu menghadapi prospek keruntuhan ekonomi dan bencana kemanusiaan yang akan segera terjadi. (AP Photo/Felipe Dana)