
Dituding Jadi 'Biang Kerok' Krisis Eropa, Ini Reaksi Putin

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan sinyal akan meningkatkan suplai gas alam ke wilayah Eropa. Ia meminta perusahaan energi nasional, Gazprom, untuk melakukan hal itu.
"Mari kita pikirkan kemungkinan peningkatan pasokan di pasar, hanya saja kita perlu melakukannya dengan hati-hati. Selesaikan dengan Gazprom dan bicarakan," kata Putin dikutip Financial Times, Kamis (7/10/2021).
Sebelumnya, Parlemen Eropa telah menulis surat yang "menuduh" Gazprom memanipulasi harga gas. Dalam surat tuduhan itu, para anggota parlemen itu menyebut berkurangnya aliran gas merupakan upaya Moskow menekan Eropa agar mau mengaktifkan pipa gas Nord Stream 2.
Pipa gas Nord Stream 2 yang merentang dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik itu merupakan salah satu proyek antara kedua negara yang telah diselesaikan. Namun, Jerman menolak aktivasinya akibat adanya sanksi dari mitra strategis UE, Amerika Serikat (AS), terhadap Rusia akibat pencaplokan Krimea.
Rusia sendiri merupakan penyuplai gas terbesar ke Benua Biru. Suplai Negeri Beruang Merah itu tercatat sebesar 43,4% dari total penggunaan gas di Eropa.
Sementara itu, beberapa negara Eropa pun sudah mulai membunyikan alarm peringatan akibat hal ini. Apalagi, sebentar lagi kawasan akan memasuki musim dingin di mana kebutuhan energi meningkat pesat.
Prancis dan Spanyol menyebut kenaikan ini akan berdampak pada naiknya tarif dasar listrik yang berujung inflasi. Keduanya meminta Uni Eropa (UE) bertindak.
"Krisis ini tidak adil, tidak efisien dan mahal bagi warga dan bisnis. Sudah waktunya mendapat tanggapan Eropa. Sudah waktunya melihat pasar energi," tegas Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, dikutip dari Financial Times, Rabu (6/10/2021).
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Presiden Putin Kirim Pesan Kepada PM Baru Israel, Apa Isinya?